Langit membuka matanya pada pagi yang cerah itu dengan perasaan yang berbeda. Ada ketenangan dalam dirinya, dan meskipun Sekar telah pergi, ada harapan yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Matahari yang masuk melalui jendela kamar seakan menyapanya dengan hangat, seolah-olah memberikan tanda bahwa hari ini adalah awal dari sesuatu yang baru.
Setelah bersiap-siap, Langit turun ke ruang makan dan menemukan Ayah dan Bunda Sekar sudah menyiapkan sarapan. Mereka tersenyum padanya dengan penuh kasih sayang. Meskipun Langit bukan darah daging mereka, hubungan yang terjalin antara mereka kini telah lebih dari sekadar hubungan antara orang tua dan anak. Ada cinta, rasa peduli, dan dukungan yang tak terhingga.
"Selamat pagi, Nak," sapa Bunda Sekar sambil menuangkan teh hangat ke cangkir Langit. "Kamu terlihat segar hari ini."
Langit tersenyum dan mengangguk. "Selamat pagi, Bu, Pak. Iya, hari ini rasanya berbeda. Entahlah, mungkin karena aku mulai menemukan ketenangan."
Ayah Sekar menatap Langit dengan penuh kebanggaan. "Itu hal yang baik, Langit. Hidup memang harus terus berjalan, dan Sekar pasti ingin kamu hidup bahagia."
Langit mengangguk lagi, merasa lebih mantap. "Ya, aku tahu itu, Pak. Sekar akan selalu ada di hatiku, tapi aku sadar bahwa aku harus melanjutkan hidupku dan membuatnya bangga."
Setelah sarapan, Langit berangkat ke kantor. Sepanjang perjalanan, ia merasakan semangat baru yang mengalir dalam dirinya. Angin pagi yang sejuk menerpa wajahnya saat ia melangkah menuju gedung kantornya. Sesampainya di sana, Langit disambut oleh rekan-rekan kerjanya dengan senyum dan sapaan hangat. Mereka semua bisa merasakan perubahan dalam dirinya.
Freya, yang sudah berada di mejanya, segera melihat ke arah Langit dan tersenyum. Mereka telah menjadi lebih dekat dalam beberapa waktu terakhir. Hubungan mereka tidak hanya sekadar rekan kerja, tetapi telah berkembang menjadi persahabatan yang penuh makna.
"Selamat pagi, Langit!" sapa Freya ceria. "Kamu tampak lebih cerah hari ini."
Langit membalas dengan senyum lebar. "Selamat pagi, Freya. Ya, aku merasa lebih baik sekarang. Terima kasih karena selalu ada untukku."
Freya menatap Langit dengan mata penuh kehangatan. "Kamu tahu, Sekar pasti bangga melihatmu seperti ini. Kamu telah melalui banyak hal, dan sekarang kamu terlihat siap untuk membuka lembaran baru."