Tujuh Hari Untuk Sekar

Baggas Prakhaza
Chapter #57

Permohonan Restu

Langit dan Freya berdiri di depan rumah Sekar, di tempat yang penuh kenangan dan makna. Mereka telah memutuskan untuk meminta restu dari Bunda Sekar dan Ayah Sekar sebelum melangkah lebih jauh ke dalam hubungan mereka. Langit merasakan detak jantungnya berdebar kencang, tidak hanya karena pentingnya momen ini, tetapi juga karena rasa hormat dan cinta yang mendalam terhadap keluarga Sekar.

Saat mereka memasuki rumah, suasana terasa penuh harapan dan kekhawatiran. Bunda Sekar dan Ayah Sekar menyambut mereka dengan senyum hangat. Bunda Sekar, dengan matanya yang penuh kelembutan, mengundang mereka duduk di ruang tamu yang nyaman. Ayah Sekar, dengan tatapan penuh perhatian, juga menyambut mereka dengan sikap yang ramah dan penuh pengertian.

"Langit, Freya," Bunda Sekar memulai dengan lembut, "silakan duduk. Ada yang ingin kalian bicarakan?"

Langit memandang Freya dengan penuh harapan sebelum berbicara. "Terima kasih, Bunda, Ayah. Kami datang ke sini untuk meminta restu dari kalian. Kami sudah memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami ke jenjang pernikahan. Kami sangat berharap kalian bisa memberi kami restu."

Bunda Sekar menatap Langit dan Freya dengan mata yang mulai berkilau. "Kalian berdua telah melalui banyak hal bersama, dan kami sangat senang melihat kalian akhirnya menemukan kebahagiaan satu sama lain. Restu kami sudah tentu akan kalian dapatkan."

Ayah Sekar menambahkan dengan senyum bangga, "Kapan kalian merencanakan tanggal pernikahan?"

Langit merasakan napasnya terasa berat. Dia tahu ini adalah momen yang sangat penting, dan dia ingin memberikan jawaban yang tepat. "Kami merencanakan pernikahan pada tanggal 12 September. Kami merasa itu adalah waktu yang tepat untuk memulai babak baru dalam hidup kami."

Ayah Sekar memandang Langit dengan penuh pengertian dan senyum yang lebar. "Itu adalah tanggal yang baik. Saya setuju dengan keputusan kalian. Semakin cepat kalian melanjutkan, semakin baik. Kami akan mendukung sepenuhnya."

Bunda Sekar mengangguk setuju, matanya berbinar penuh kebahagiaan. "Kami sangat bahagia mendengar keputusan kalian. Kami juga berharap kalian bisa menemukan kebahagiaan yang abadi bersama. Jangan ragu untuk memberi tahu kami jika ada yang bisa kami bantu dalam persiapan pernikahan."

Lihat selengkapnya