Tujuh Hari Untuk Sekar

Baggas Prakhaza
Chapter #58

Kunjungan Terakhir ke Makam Sekar

Langit dan Freya memasuki mobil dengan hati yang penuh perasaan. Mereka akan melakukan perjalanan menuju makam Sekar, tempat yang penuh kenangan dan makna mendalam bagi Langit. Tujuan mereka adalah memberi tahu Sekar tentang keputusan mereka untuk melanjutkan hidup dan menggelar pernikahan, serta meminta restu terakhir dari seseorang yang sangat mereka cintai. Freya memandang Langit dengan penuh dukungan dan empati, merasakan kedalaman emosinya.

Langit menyetir dengan tenang, meskipun ada gemuruh perasaan yang mengaduk di dalam hatinya. Setiap detik terasa panjang ketika mereka mendekati lokasi makam, dan Langit merasa seperti kembali ke masa-masa penuh kenangan bersama Sekar. Ia mengingat momen-momen indah, tawa, dan air mata yang pernah mereka bagikan. Freya duduk di sebelahnya, memberikan dukungan yang tak tergoyahkan.

Sesampainya di makam, Langit dan Freya mengeluarkan bunga segar dari mobil, bunga yang melambangkan cinta dan kenangan yang abadi. Langit memimpin jalan, diikuti oleh Freya yang memegang tangannya erat. Saat mereka mendekati makam, Langit merasa jantungnya berdebar kencang. Makam Sekar tampak tenang dan damai, dikelilingi oleh bunga-bunga dan tanaman hijau yang tertata rapi.

Langit berhenti sejenak di depan makam, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Freya berdiri di sampingnya, memberikan senyum lembut dan mengeratkan genggaman tangannya. Mereka berdua merasakan kehadiran Sekar di sekitar mereka, seolah-olah roh Sekar hadir untuk mendengar ucapan mereka.

"Selamat pagi, Sekar," Langit memulai, suaranya bergetar penuh emosi. "Aku tahu kamu tidak bisa mendengar kami secara langsung, tapi hari ini aku ingin memberitahumu sesuatu yang sangat penting."

Langit menatap batu nisan yang terukir nama Sekar dengan penuh cinta dan kesedihan. "Aku dan Freya telah memutuskan untuk melanjutkan hidup kami bersama. Kami akan menikah pada tanggal 12 September. Aku tahu kamu pasti akan senang mendengar ini. Freya telah ada di sampingku sepanjang perjalanan ini, dan dia sangat mengerti akan kondisiku dan perasaanku."

Lihat selengkapnya