9 Juli
Hari ini, aku kedatangan pasien baru. Awalnya aku tidak mengetahui siapa dia, tetapi ternyata dia adalah saksi dan korban dari kasus yang lagi hangat baru-baru ini. Kasus seorang lelaki yang membunuh istrinya sendiri dan salah satu siswi SMA yang bersekolah di tempatnya mengajar.
Maklum, wajah gadis ini tidak pernah diperlihatkan di siaran mengenai kasus tersebut, namanya pun disamarkan. Kalau saja tidak ada yang memberitahu, aku pun tidak akan mengenalinya sebagai si gadis yang melaporkan kejahatan ayahnya sendiri.
Anak malang, dia pasti memiliki trauma besar dengan perbuatan ayahnya makanya dia membutuhkan bantuanku. Coba bayangkan, ayahnya sudah membunuh ibu gadis itu dan sahabatnya, bagaimana dia bisa baik-baik saja setelah melewati itu semua? Belum lagi, ternyata dia pun sejak kecil sudah sering disiksa ayahnya sendiri.
Satu lagi hal yang sangat unik dari situasinya, gadis ini ternyata memiliki kondisi yang terbilang cukup langka. Jarang sekali kutemukan kasus seperti dia di sini, sehingga mau tidak mau aku sendiri agak … apa ya kata yang pas untuk mendeksripsikannya tanpa terdengar ofensif? Terpukau? Tercengang? Pokoknya, baru kali ini aku menangani kondisi yang seperti ini jadi aku masih belum terbiasa menghadapinya.
Dalam data profil yang ada, gadis itu bernama Intan dan dia berusia 17 tahun. Namun yang aneh adalah ketika kami bertemu untuk pertama kalinya, dia memperkenalkan dirinya dengan nama Jan, seorang lelaki berumur 24 tahun.
Setelah berbincang dengan "Jan" ini, seketika aku paham kasus apa yang kuhadapi. Dissociative Identity Disorder (DID), kepribadian ganda. Ada beberapa kepribadian yang sangat berbeda bersemayam di dalam satu tubuh yang sama, tubuh seorang gadis bernama Intan.
Hari ini adalah hari pertama kami bertemu jadi aku belum mengetahui banyak hal, bahkan aku belum bertemu dengan Intan ataupun yang lain selain Jan. Namun Jan sudah menjelaskan secara general mengenai "sistem" mereka, seperti jumlah kepribadian yang ada dan nama-nama mereka, juga gambaran tentang inner world atau dunia di dalam pikiran mereka di mana masing-masing kepribadian bisa muncul—menurut Jan, mereka secara literal bisa bermanifestasi menjadi wujud mereka yang "asli" di sana—dan berinteraksi.