Cerita tentang tiga kecelakaan maut di perempatan lampu merah jalan raya hutan selama dua minggu ini, sudah menjadi gossip yang menyebar luas di masyarakat kota. Ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan remaja sekolah semua membicarakannya. Isu mengenai adanya setan penunggu hutan, atau makhluk halus pemakan tumbal, mencuat, membuat sebagian besar masyarakat tidak berani melewati jalan raya hutan itu. Meski pos pengawasan polisi sudah didirikan disana, tetap tidak ada yang berani lewat. Hanya beberapa kendaraan besar seperti truk dan bis yang masih melewatinya, karena memang jalan itu merupakan satu-satunya jalan arteri besar menuju kota.
Cerita mistis hantu penunggu jalan raya sudah menghantui masyarakat kota selama sebulan ini, namun tidak ada yang tahu bagaimana wujud, dan rupa hantu itu, serta bagaimana cara dia menyebabkan kecelakaan. Malangnya, cerita ini tidak sampai menyebar di kota lain, sehingga menyebabkan, Clara, seorang mahasiswa kampus kota luar, dengan tanpa rasa takut, melewati jalan raya hutan itu saat dini hari.
Malam itu, langit terlihat kemerahan, bulan tak menampakkan sinarnya. Clara harus membelah kegelapan hutan, hanya ditemani lampu motor, dan lampu jalan yang redup. Clara yang berasal dari kota itu, sudah terbiasa melewati jalan raya hutan yang gelap. Ia kerap pulang di akhir bulan, untuk mengunjungi keluarganya, menghilangkan rasa penat dari rutinitas kuliah. Setiap pulang ke kotanya, ia selalu melewati jalan raya hutan itu, namun malam ini, kegelapan terasa begitu kental, tidak seperti biasanya. Tidak ada satupun kendaraan yang melintas, baik dari arahnya atau sebaliknya. Hanya Clara seorang diri, bersama motornya, menyongsong selimut kegelapan hutan.