Setelah beberapa menit berlari, ketakutan Clara akhirnya sedikit menghilang. Dari kejauhan ia melihat cahaya lampu dari pos pantau polisi. Dengan penuh semangat Clara berlari menuju pos itu. Sesampainya disana ia disambut beberapa polisi yang kebingungan mendapati seorang wanita muda yang basah kuyup, ditengah-tengah hutan di malam hari yang hujan seperti ini.
Clara kemudian menceritakan semua kisah mengerikannya pada para polisi itu. Mereka tertegun dan tidak percaya, namun kondisi dan wajah ketakutan Clara tidak bisa dibohongi. Merekapun menolong Clara, dan mengantarkan ke rumahnya di kota.
Beberapa hari telah berlalu setelah kejadian itu, Clara masih berada di rumahnya, menenangkan diri. Tugas kuliah sebenarnya sudah menantinya, namun kejadian mengerikan itu masih belum bisa Clara lupakan. Hingga kemudian, pagi itu juga, sebuah mobil derek kepolisian datang kerumahnya. Mereka membawa motor pink Clara yang tertinggal di tengah hutan Budi, selaku kepala pos pantau di jalan raya hutan itu sendiri yang mengantar langsung motor pink itu. Clara begitu bahagia, dan berterimakasih pada Budi. Ia dan rekan-rekan kepolisian sungguh berjasa pada Clara, selain telah menyelamatkannya malam itu, Mereka juga yang menemukan motornya yang hilang setelah beberapa hari. Kemudian, polisi-polisi itu berpamitan pada Clara dan orang tuanya, undur diri, lalu kembali ke pos jaganya.
.............................................................
Suatu pagi, di jalanan besar kota, Budi lagi-lagi tengah berada di TKP kasus kecelakaan lalu-lintas. Kali ini korbanya seorang wanita, yang wajahanya tidak bisa dikenali lagi akibat terlindas ban truk sampah. Namun sepertinya Budi dapat langsung mengenali korban, hanya dari sepeda motor pink yang dikendarainya.