Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan

AWSafitry
Chapter #6

Kerasukan Lagi

Bai baru saja pulang dari masjid pesantren setelah salat Isya berjamaah. 

Dia pun berniat untuk langsung istirahat karena merasa sangat lelah menjalani aktivitas mengajar di pondok dengan jadwal yang padat. 

Bukan hanya mengajar pelajaran, namun dia juga mengajar ilmu bela diri dan terapi rukiyah. Itulah yang membuat tenaganya lebih cepat terkuras habis. 

"Mau dipijit?" tawar Ken saat melihat kelelahan di wajah sang Suami. 

"Boleh. Sebentar saja lah. Pengin langsung tidur," jawabnya dengan tetap menatap sang istri dengan senyum menawan. 

"Oke." 

Ken pun dengan senang hati memijit bahu sang Suami dengan pelan. Asal membuat tubuh Bai rileks saja. 

"Sambil setor hafalan coba, Sayang. Sudah sampai mana hafalannya?" pinta Bai sembari memejamkan kedua matanya.

"Sampai surah Yusuf kemarin, Mas. Lanjutin, ya ...."

Ken pun mulai melantunkan suaranya membaca Al-Qur'an. Hampir enam bulan dia mulai menghafal Al-Qur'an dengan fasih. Memahami setiap ayatnya dan berusaha menerapkannya dengan baik dalam kehidupannya. 

Tubuh Bai yang semakin merasa rileks membuatnya akhirnya tertidur. 

"Ya ampun ... udah tidur aja," ucap Ken dengan senyum tipis sambil memperhatikan wajah tampan suaminya.

Namun, baru lima belas menit suaminya terlelap. Ponsel Bai yang ada di atas meja dekat tempat tidurnya berdering. 

Ken yang baru saja masuk ke dalam kamarnya setelah membersihkan dirinya di kamar mandi langsung mengambil ponsel Bai dan melihat siapa yang meneleponnya. 

Keningnya berkerut saat membaca nama yang tertera di layar ponsel sang Suami. 

BU SUMI

"Ada apa Bu Sumi malam-malam telepon suami aku?" gumamnya. Dia menatap suaminya dan layar ponsel bergantian. 

Agak ragu, dia pun akhirnya menjawab telepon tersebut. 

"Assalamu'alaikum, Bu ... Sumi ...."

["Wa'alaikumsalam, Ustadzah tolong Mbak Sumi. Dia kerasukan di rumah saya."] 

Lihat selengkapnya