Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan

AWSafitry
Chapter #12

Berhalusinasi

Beberapa hari setelah kejadian itu, Sumi selalu waspada. Dia pun menjadi semakin takut jika berada di rumah sendirian. Jadilah ... dia sering ke rumah Husain. Dan pulang sebelum suaminya itu pulang ke rumah agar tidak menimbulkan curiga. 

"Mbak Ken, saya di rumah Husain. Bisakah datang ke sini bersama Ustadz Bai? Ada yang ingin saya bicarakan," ucap Sumi melalui sambungan telepon. 

["InsyaAllah, Bu Sumi. Nanti saya bilang sama suami saya untuk ke rumah Mas Husain. Kemungkinan setelah Isya?"] 

"Kalau bisa habis Ashar ini, Mbak. Soalnya, setelah Isya, saya kembali pulang ke rumah."

["Oh. Ya, nanti saya tanya suami dulu. Ada jadwal ngajar lagi atau tidak setelah Ashar ini."]

"Iya, Mbak Ken. Terima kasih."

["Sama-sama, Bu Sumi."] 

Sambungan telepon pun terputus setelah keduanya saling membalas salam. 

Sumi menatap langit yang berwarna keabu-abuan. Kemungkinan sebentar lagi akan turun hujan. 

Lalu, dia menoleh ke arah pohon mangga yang ada di depan rumah Husain. Seperti ada dorongan yang entah berasal dari mana.

Kedua matanya terbelalak saat melihat pemandangan yang membuatnya tertegun. Bahkan ketakutan.

Dia melihat lima buah plastik berwarna hitam yang tergantung pada dahan pohon mangga tersebut. Dari masing-masing plastik itu mengalirkan cairan seperti darah yang banyak. Bukan hanya itu, dia pun mendengar suara tangisan bayi yang ramai.

Dia ingin sekali lari, namun tubuhnya seakan terpaku di tempat.

"Astaghfirullah ... apa itu? Kenapa bisa?" tanyanya keheranan. 

Hingga tepukan di bahunya menyadarkan Sumi dari memandangi pohon mangga tersebut. 

"Mbak, sudah adzan Ashar. Salat dulu, yuk!" ajak Husain pada kakak perempuannya. 

Sumi terkesiap sambil mengerjapkan kedua matanya. Lalu memutar balik tubuhnya hingga menghadap ke arah Husain yang berdiri di belakangnya. Namun, masih tanpa kata. 

"Ada apa sih, Mbak?" tanya Husain yang heran melihat sikap aneh kakak perempuannya. 

"Kamu lihat bungkusan plastik hitam di atas pohon mangga, Husain?" tanya Sumi sambil menunjuk pohon mangga itu. 

Husain menaikkan sebelah alisnya. Lalu mengarahkan pandangannya pada pohon yang dimaksud oleh Sumi. "Nggak ada plastik yang tergantung kok, Mbak. Mangga juga nggak pada berbuah," jawab Husain yang menatap Sumi kebingungan. 

"Masa sih? Tapi, tadi aku lihat di sana ada ...." 

Lihat selengkapnya