Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan

AWSafitry
Chapter #13

Mengikuti Jejak Agus

Hari yang dinanti pun tiba. Selasa sore hari, gerimis mulai turun membasahi sepanjang jalan yang dilalui Sumi. Matanya menatap keluar jendela mobil yang dia naiki.

Hingga berhenti di depan sebuah pesantren cukup besar di daerah Kediri, Pondok Pesantren Al-Anwar.

"Assalamu'alaikum, Mbak Ken. Saya sudah di depan pesantren," ujar Sumi melalui sambungan telepon.

["Wa'alaikumsalam. Iya, Bu. Saya sama suami keluar sekarang."]

Sumi menjemput Bai dan Ken untuk melakukan sebuah misi. Membuntuti suaminya yang akan pergi ke luar kota menjelang Maghrib.

Sumi pun menyewa mobil. Husain ikut sebagai sopirnya. Laki-laki itu selalu setia menemani kakak perempuannya dalam memecahkan masalah yang sedang di hadapinya.

Tak berselang lama, sepasang suami istri terlihat berjalan keluar dari gapura Pondok Pesantren Al-Anwar dengan mengenakan payung.

"Mereka serasi sekali, ya, Mbak. Ah, jadi pengin nikah," celetuk Husain dengan senyuman saat melihat Bai menggandeng tangan Ken. Sedangkan sebelah tangannya lagi memegang payung. Terlihat sekali jika Bai sangat menyayangi dan menjaga Ken sebagai seorang istri.

Begitu juga Ken yang mengabdikan dirinya untuk berbakti pada suaminya.

"Nikahlah ... tunggu apa lagi sih?" sahut Sumi bertanya balik.

"Belum ketemu yang pas, Mbak," sahut Husain membuang napas kasar.

"Mau cari yang kayak apa? ABG? Usia kamu itu kan sudah hampir tiga puluh, Husain."

"Ya, belum ada yang pas di hati. Mau bagaimana lagi?" ucap Husain memutar bola matanya. Sedangkan Sumi mengalihkan pandangannya dan membuang napas kasar.

Sumi langsung membuka pintu mobil saat Bai dan Ken sudah sampai di dekat mobilnya.

"Masuk, Mbak Ken!" ajak Sumi yang menarik tangan Ken dengan lembut agar duduk di sampingnya.

Sedangkan Bai duduk di jok depan, menemani Husain yang menyetir mobil. Dia melipat payung yang dipakainya. Kemudian, Sumi meminta agar payungnya ditaruh di jok belakang saja.

"Ditaruh belakang saja, Ustadz. Biar tidak mengganggu."

"Ah, iya, Bu. Terima kasih." Bai pun menyerahkan payung itu pada Sumi. Lalu Sumi menyimpannya di jok belakang.

Lihat selengkapnya