Turnamen Mentari

Erhi Divina (Karasmara)
Chapter #3

Kenangan 1

Gadis berumur delapan tahun itu bersimpuh di pinggir jalanan kota. Tangisannya sudah mengering di pipinya yang sudah berminggu-minggu tak dibasuh. Kotoran dan tanah membuat wajah serta kulitnya kusam. Rambut sebahunya pun sudah tak sehitam dulu. Bibirnya kering dan pecah-pecah. Tenggorokkannya sangat kering, tapi kantong air yang Ia curi beberapa hari yang lalu hanya tinggal sedikit. Dan Ia bertekad untuk menyimpannya sampai malam ini.

Ia tahu Ia sudah mencapai negeri seberang, Andalas. Negeri dengan warga yang memiliki badan tinggi dan berhidung mancung, negeri dengan empat musim. Untungnya ketika Ia sampai di negeri itu, bukanlah musim dingin yang menyambutnya. Namun udara musim gugur tetaplah dingin, sekalipun Ia berada di desa perbatasan Andalas dan Judistia, dinginnya udara sudah mulai menusuk hingga ke tulangnya.

Pakaiannya yang kotor dan sobek di berbagai tempat tak akan mampu lagi membuatnya hangat. Setidaknya tidak untuk malam ini. Tidak untuk malam esok dan esoknya lagi.

Sempat terlintas di pikirannya, mungkin Ia lebih baik bersimpuh semalaman di pinggir jalan itu. Tidak memedulikan perutnya yang selalu berbunyi, mengacuhkan tenggorokkannya yang kering, dan tidak menghiraukan ujung-ujung kukunya yang mulai membiru. 

Tidak peduli. Lepas. Lepaskan hubungan dengan raga.

Toh Ia sudah kehilangan banyak hal beberapa minggu yang lalu.

Lihat selengkapnya