TWIN BUT NOT TWINS

Lirin Kartini
Chapter #19

BAB. 19 - MAAF

Sejak kemarin Ella gelisah. Mengingat kembali sikap dan ucapannya saat itu pada Rava, membuatnya merasa bersalah. Selama ini orang-orang hanya fokus pada sang kakak, bukan dirinya. Sehingga ketika berhadapan langsung dengan sebuah “pujian”, rasanya sangat asing. Mungkin juga karena sudah menjadi kebiasaannya memasang batas tinggi sebagai pertahanan dirinya.

Sekarang, Ella bingung harus bagaimana. Perasaannya sungguh tidak keruan. Ingin hati meminta maaf, tapi apa daya rasa malu itu menguasainya. Yang bisa Ella lakukan saat ini hanyalah menghindar. Memilih di dalam kelas saat istirahat adalah pilihannya. Namun, Lian malah mengajaknya keluar.

“El, ayo ke perpus. Kemarin ‘kan kamu nggak jadi pinjem.” Lian menarik Ella agar berdiri dari bangku.

“Nggak usah, Li. Lain kali aja. Lagi malas,” tolak Ella.

“Ya, udah, temenin aku aja kalau gitu. Ayo!”

Dengan terpaksa Ella bangkit dan mengikuti Lian sambil berdoa agar tidak bertemu dengan Rava. Jantungnya berdegup kencang begitu tiba di tepi lapangan menuju perpustakaan. Matanya bersirobok dengan milik Rava.

“Eh, Li. Ke kop aja, yuk.” Ella tiba-tiba berbalik.

“Lho, El? Kok mendadak?” Lian bingung.

“Laper!” Tanpa menunggu Lian, Ella langsung berjalan menyusuri teras ruang guru dan TU menuju koperasi.

“Katanya tadi nggak laper,” protes Lian.

“Ya, tiba-tiba aja.”

Ella merasa lega ketika tiba di koperasi dan membeli beberapa makanan sekaligus. Dia bahkan mentraktir Lian kue bolu dan minuman ringan. Teman sekelasnya itu menerima dengan senang hati.

“Wah, kalau tahu ditraktir gini, nggak usah ke perpus nggak apa-apa deh,” kelakarnya sambil melahap makanannya.

Ella pun tertawa dan mengira masalahnya sudah selesai sampai di situ. Nyatanya, dia terpaksa mengikuti Lian lagi di jam istirahat berikutnya.

“Mau ke mana, Li?” tanyanya.

“Ke IPA-3.”

“Ngapain?”

“Tadi Kak Poppy bilang, Kak Rava ada perlu sama aku. Jadi, aku mau ke sana. Sekalian ke perpus, ‘kan sebelahan.”

“Aku nggak ikut, Li. Aku baru inget belum ambil kembalian dari kop.”

“Tadi uangmu pas. Ayolah, El! Kamu kenapa sih aneh banget? Ayo, ikut aja. Ntar aku kenalin juga. Orangnya baik kok.”

Lihat selengkapnya