“Aku cantik nggak?” Seorang wanita berusia 40-an tahun mematut-matutkan diri di depan cermin. Dia baru saja memasang jepit rambut lucu berbentuk hati dan stroberi di bagian kanan dan kiri rambutnya. “Aku cantik nggak?” tanyanya lagi. Kali ini sambil menoleh ke belakang, pada orang yang tadi menyisir rambut hitamnya yang panjang sepunggung.
Wanita yang memiliki rupa yang sama dengannya itu mengangguk dan tersenyum. Hanya saja senyum itu tidak seperti biasanya. Tidak seperti yang pernah dia lihat dahulu di hari pernikahannya.
“Ah, jelek!” Dia mencopot jepit di kepalanya dengan kasar dan membuangnya ke lantai.
“Eh, enggak kok. Kamu cantik pakai itu.”
“Senyum Kak Vio mengatakan kalau itu jelek!”
Wanita yang dipanggil Vio itu menghela napas panjang, lalu memungut jepit rambut itu. Dia kembali memasang jepit itu sambil berkata, “Ella cantik kok. Sampai kapan pun tetap cantik.”
Pantulan di cermin menampakkan wajah Ella yang tersenyum. Kemudian dia berdiri dan menuju jendela. Dari jendela itu dia melambaikan tangan dan berseru, “Mama!”
Vio ikut mengintip dan tersenyum melihat wanita yang kini berusia hampir 75 tahun itu berjalan ke arahnya. Wanita itu tampak sehat meski tubuhnya kurus dimakan usia. Dia berjalan pelan sambil membawa tas berisi buku-buku komik.
“Nah, Ella, karena Mama udah datang, ayo kita keluar.” Vio menggandeng tangan Ella untuk bersiap-siap.
“Jalan-jalan!” seru Ella girang seperti anak kecil sambil melompat-lompat di sekitar tempat tidurnya.