Twinflame 2 (Cinta Tanpa Syarat)

Princess Cindy
Chapter #1

#1 Sinkronisasi

Hari itu, kami kembali dipertemukan.

Tanpa janjian, tanpa aba-aba, tanpa rencana.

Tempatnya sama—bioskop yang pernah hadir samar dalam mimpiku.

Waktunya pun sama persis seperti pertemuan pertama kami:

Hari Sabtu. Tanggal Sembilan Belas.

Seolah semesta sengaja memilih hari yang sama untuk mengulang bab yang belum selesai.

Kali ini, aku menghampirinya.

Di tengah keramaian, di antara suara tawa dan langkah tergesa, aku berdiri di hadapannya.

Dan saat mata kami beradu—waktu berhenti. Dunia menghilang.

Aku memberinya sebuah kado kecil.

Kami berfoto sebentar, sekilas, lalu aku segera pergi,

menyembunyikan semua rasa yang ingin kutahan.

Namun saat aku mulai melangkah menjauh,

suaranya menyusulku dari belakang:

> “Hei… kamu udah nonton filmnya?”

Aku menoleh, sedikit gugup, lalu menjawab,

> “Sudah kok.”

Tapi dia mengulangnya lagi. Dan lagi.

Aku tak tahu, apakah dia menyadari ucapannya yang berulang,

atau justru ingin sesuatu dari jeda yang terus diperpanjang itu.

Hingga akhirnya, dia menutupnya dengan kalimat sederhana:

> “Makasih banyak ya, makasih kadonya.”

Aku hanya tersenyum kecil dan terus berjalan.

Tapi di dalam hatiku, langkahku goyah.

(Refleksi — dan semua tanda-tanda itu kembali menari di pikiranku)

Aku mulai memikirkan kembali semuanya.

Apakah semua ini kebetulan? Atau sebuah skenario yang terlalu rapi untuk disebut acak?

Pertemuan pertama dan kedua kami sama-sama terjadi di hari Sabtu, dan selalu di tanggal 19.

Warna pakaian kami pun seperti saling menjawab: saat dia memakai abu-hitam, aku memakai hitam. Di pertemuan berikutnya, aku yang memakai abu-hitam, dan dia mengenakan hitam.

Tempat pertemuan kami bahkan sama persis seperti dalam mimpiku—tanggal 11 Maret 2024—yang awalnya kupikir adalah kafe karena ada etalase makanan. Tapi ternyata, itu bioskop. Bioskop tempat kami bertemu kembali.

Lihat selengkapnya