Tahun berapa ini? 2017 bukan. Apa ditahun ini, mengungkapkan perasaan dengan menggunakan surat tidak terlalu kuno? Bukankah itu malah aneh? Pikir Aurora selama ini. Sudah seminggu penuh kedua temannya, Sinta dan Nilam menyuruhnya mengungkapkan cinta dalam sebuah surat. Oke, kuno bukan? Bukankah jaman sekarang perempuan bisa mendekati laki-laki dan mengatakan perasaannya lalu mengajak pacaran?
Banyak perempuan yang melakukannya saat ini. Tapi untuk Aurora Anastasia? Ya ampun, mencoba mengajak bicara saja dia sudah gemetaran apalagi mendekati dan mengajak pacaran? Mustahil! Untuk itulah Sinta dan Nilam menyuruh Aurora untuk menulis surat pernyataan cinta, itu adalah cara satu-satunya untuk menyatakan cinta ala Aurora. Lagi pula tinggal beberapa bulan lagi Aurora ada di sekolah setelah itu mereka mungkin tidak akan bertemu lagi. Sedangkan Naya melayangkan pandangan tajam seolah-olah mengatakan: Jangan!
“Sudahlah, jangan ragu. Oke?” Sinta menyemangati Aurora. “Bayangkan, tinggal 2 bulan lagi dan kita akan lulus. Kamu mau memendam cinta pertamamu? Yakin?”
Aurora hanya diam, dia sendiri masih bingung. Banyak yang dia pikirkan. Sebentar lagi UN, dan Sinta bilang justru ini kesempatan yang bagus. Biasanya banyak orang yang putus dengan alasan fokus UN. Setidaknya kalau itu terjadi, Dava juga melakukannya bukan? Walaupun sudah rahasia umum kalau Dava Wijayanto tidak memiliki pacar. Kalau Dava tidak menyukai Aurora, dia akan cepat melupakan surat cinta itu karena akan fokus UN. Entah apa yang ada dipikiran Sinta, tapi menurutnya hal harus dilakukan. Nilam juga sangat menyutujuinya, untuk Aurora ketika banyak suara yang mendukung maka keputusan itu yang akan dia ambil. Tapi sekarang ia sendiri merasa ragu. Apa benar dia akan melakukan itu?