Happy reading
"KKRIINGG..."
"Ebusett,, kaget gua" Fei bangun dan segera melihat pukul jam di wekernya
"Lah baru jam tiga ini siapa woy yang bangunin gua" berfikir keras kerass kerasss
"Ya Allahh gua lupa Sholatt Isyaa,, ehh tapi emang masihh bisa,, apa jangan jangan Ya Allah ini jangan jangan Allah yang bangunin gua ya"
"Ahahahaha"
"Tiffani, kamu"
"Kamu ngapain di sinni"
Seketika Tiffani memegangang kedua pundak Fei dan,,
"Aaa Fei,,, akhirnya aku seneng banget"
"Ke kennapa"
"Akhirnya aku bisa nengunggkapin ke Kai heheh" dengan tampang lucu
"Ngunggkapin apa"
🍩🍩🍩
"Muka lu kenapa?" ujar Kai sat di dalam mobil ketika ingin berangkat ke sekolah
"Kaga gua kaga kenapa kenapa Bang, lu kali yang kenapa kenapa" ujar Fei memulai orientasi topik yang sepertinya ingin dibahas lebih lanjut
"Gak" ujar Kai ketus
"Aelah ga usah ditutupin gitu kali Bang gua udah tau sifat lu dari orok, kita kan satu pabrik"
"Iya" Kai kira tidak akan berlanjut
"Satu paket"
"Iya" masih ditanggapi
"Satu merk rahim Mama Wanda"
"Ha" Kai harap hanya sampi sini tapi,
"Satu emak"
"Ya"
"Satu bapak"
"Hmm" Kai mengiyakan karena ia tahu pasti terselip hal bodoh diantara ini semua entah dibagian mana
"Tapi Bang"
"Apaan?"
"Sayang"
"Sayang apaan"
"Sayang kita ga satu hatiii sejiwa ey walau kadang terpisah oy tak pernah merasa jauhh jauhh jauhh saha---" "Gila" belum selesai Fei bernyanyi Kai sudah memotong
"Hahaha,, gapapa Bang yang penting kita satu telur dan satu sperma" pelotot itu yang Fei dapat dari sang Kakak