Two Times

SADNESS SECRET
Chapter #13

Lebih Menalnya

“Danil kalau suka sama sesuatu tergantung sih. Dia bukan tipe cowok yang suka sama satu barang kayak misalnya penggemar jam tangan atau sepatu. Dia gk kayak gitu dia kalau lagi butuh barang terus suka sama barang itu dia beli. Gk terlalu spesifik sih. Terus dia paling suka warna hitam and abu-abu. Suka makan ketoprak dan nasi goreng pinggir jalan. Suka minum jus lemon dan yang terakhir dia suka lihat langit malam” ucap Kyra

“Oh ya, berarti sama kayak aku. Suka lihat pemandangan langit malam” ucapku

“Hmmm. Oh Iya, sekarang gantian. Kamu sebutin semuahal yang kamu suka dan tipe cowok kesukaannya Rayna itu kayak gimana sih” ucap kyra

“Hah, Buat apa?” tanyaku heran

“Udah bilang aja”

“Iyadeh. Aku suka cowok itu yang pengertian. Yang mengerti segala keadaan aku. Dia baik, sopan, dan dia bisa buat aku bahagia. Dia lemah lembut dan dia bisa tau perasaan yang aku rasain, entah itu perasaan lelah, kesal, capek, intinya dia yang paling tau dan ngerti gimana perasaan aku.” Ucapku

“Terus, hal-hal yang kamu suka” tanya Kyra kembali

“Aku paling suka sama pemandangan langit malam. Kalau makanan sih, aku suka semua makanan pedas dan aku gk suka makanan yang terlalu manis. Kalau barang, aku paling suka sesuatu yang kecil dan imut. Dan yang paling penting itu aku paling gk suka sama yang namanya bunga dan aku juga gk suka lagu rok dan lagu yang terlalu melow, yang santai aja” jawabku

“Hahaha, wow. Susah banget tebak apa yang kamu suka dan gk suka. Gk sama kayak sebagian besar cewek” ucap Kyra

Setelah selesai kuliah, aku pergi ke perpustakaan untuk membaca buku dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Setelah semuanya selesai aku baru menyadari kalau sekarang sudah jam 7 malam, ternyata sudah 4 jam aku berada disini. Karena sudah larut aku mengemasi barang-barangku. Akupun keluar dan melihat mobil yang sedang terparkir didepanku. Aku tidak menduga ternyata itu Danil.

“Danil? Kok disini? Lagi tungguin siapa?” Tanyaku

“Iya, ini aku Danil. Aku disini lagi tungguin seseorang, dan orang itu sekarang lagi disini” ucap Danil

“Ha? Siapa?” ucapku sambil melihat sekitar

“Ya kamulah Ray, aku kan tadi udah bilang buat pulang bareng”

“Oh iya aku lupa, Sorry yah. kamu pasti udah tunggu lama banget”

“Iya gakpapa. Yaudah cepet masuk”

Mendengar ucapan Danil aku masuk kedalam mobilnya dengan wajah heran. Heran karena dia menungguku sampai malam begini.

“Kenapa kamu gk telpon aku?” tanyaku

Lihat selengkapnya