Pagi hari aku terbangun. Aku menghembuskan nafas dengan tenang. Aku mengingat peristiwa tadi malam yang terjadi. Betapa beruntungnya aku mendapatkan pria seperti Danil. Dia baik, pintar, sopan, dan penyayang.
Saat selesai kelas, aku pergi keperpustakaan bersama Arda. kami membaca buku disana. Kemudian disela-sela kami membaca Ponsel Arda berdering.
“Ray, aku angkat telpon dulu ya bentar” ucap Arda
Setelah menelpon selama beberapa menit Arda kemudian kembali.
“Cepet banget?” tanya ku
“Iya” ucap Arda dengan singkat
Kamipun lanjut membaca buku. Aku membaca buku tentang bisnis internasional dan Arda membaca novel yang dia pinjam dari temannya. Setelah waktu berlalu cukup lama, tiba-tiba Fandy datang.
“Fan” ucap Arda menyapa Fandy dan aku hanya diam
“Nih, aku bawain minum. Pas banget aku juga bawain buat Rayna” ucap Fandy
“Emang boleh yah makan dan minum diperpustakaan?” tanyaku
“Gakpapa, aku udah izin sama penjaganya. Yang penting sampahnya dibuang” jawab Fandy
Ardapun langsung meminum minuman yang dibawa Fandy.
Tak lamakemudian Danil datang menghampiriku
“Ray, lagi baca buku apa?” tanya Danil dan langsung duduk disampingku
“Buku biasa sih” jawabku
Arda dan Fandy menatapku dan Danil dengan wajah bingung dan heran.
“Oh iya, kenalin ini Danil” ucapku kepada Arda dan Fandy
Danilpun menjulurkan tangannya kepada Arda
“Arda kan, saya Danil” ucap Danil kepada Arda. Dan melihat ekspresi Arda sepertinya dia kaget karena Danil mengetahui namanya. Aku memang tidak pernah cerita tentang Danil kepada Arda sebelumnya.
“Fandy” ucap Fandy sambil berjabat tangan dengan Danil
“Danil, pacarnya Rayna” ucap Danil senyum
“Pacar” ucap Arda dan Fandy kaget
“Tolong jangan brisik, ini Perpustakaan” saut penjaga perpustakaan dari jauh
“Serius Ray, ini pacar kamu” tanya Fandy
“Iya, kita berdua udah pacaran” jawaku