Two Times

SADNESS SECRET
Chapter #8

Kabur

Karena kebingungan akupun mencari universitas diluar negri yang masih buka. Setelah mencari dan mencari, ternyata universitas yang menerima mahasiswa asing pendaftarannya sudah tutup semua. 

Setelah berfikir beberapa saat akhirnya akupun memutuskan untuk masuk universitas di Bandung. Karena, menurutku universitas disana bagus dan sesuai denganku. 

Setelah papah pulang aku membicarakan keinginanku yang ingin masuk universitas di Bandung. 

“Pah. Karena Rayna gk jadi sekolah di Singapur, Rayna pingin masuk universitas di Bandung” Ucapku kepada papah yang sedang menikmati secangkir kopi.

“Kalau itu yang kamu mau, dan menurut kamu itu yang terbaik, papah setuju. Papah gk mau kejadian kemarin terulang. Karena papah larang kamu ke Singapur kamu sampe kecelakaan. Papah gk mau itu terjadi lagi. Jadi terserah kamu aja. Kamu mau sekolah dimana, papah akan setuju dan selalu mendukung kamu” jawab papah

“Ya udah, Rayna mau bilang ke Arda dulu” ucapku dan kemudian pergi kekamar.

Aku kemudian menelpon Arda untuk membahas itu. Tetapi, Arda tidak menjawab telpon dariku. Aku terus menelponnya beberapa kali tetapi dia tetap saja tidak mengangkatnya.

Setealah makan siang aku kembali mencoba menelpon Arda kembali. Aku berharap hasilnya tidak seperti tadi pagi

“Hallo, Ray”

“Ar, kenapa telpon aku gk diangkat-angkat. Aku telpon kamu dari tadi pagi” tanyaku

“Sorry yah Ray. Tadi pagi aku olahraga pagi sama Fandy. Habis itu aku mandi terus makan siang. Baru deh cek hp” jawab Arda

“Olahraga pagi sama Fandy?” tanyaku

“Iya” jawab Arda

“Ohhh. Aku Cuma mau bilang kalau besok aku mau pergi ke Bandung. Aku bakal masuk universitas disana” ujarku

“Hah? Serius Ray? Ya ampun bagus dong. Aku juga disuruh mamah masuk universitas di Bandung” ujar Arda dengan nada suara yang terdengar senang

“Oh ya? Bagus dong. Jadinya kita bisa satu kampus” jawabku

“Iya. Jadi, gimana kalau kita pergi bareng. Rencananya sih aku sama Fandy mau pergi ke Bandungi besok siang. Kamu ikutan yah” ucap Arda

“Besok siang? Kok gk bilang-bilang sih Ar” ucapku kaget saat medengar berita itu

“Iya, Ray. Sebenarnya aku udah mau bilang ke kamu tapi tunggu kamu pulih dulu. Tapikan, sekarang kita universitanya samaan jadi kita bakal sama-sama terus”

“Yaudah. Aku mau kasi tau Fandy dulu ya Ray.” Lanjut Arda

“Ok, Bye Ar” ucapku

Lihat selengkapnya