Paginya, aku olahraga disekita taman. Setelah olahraga aku sarapan sendiri, dan kemudian mandi dan bersiap-siap ke Bandara.
Aku pergi ke Bandara diantar oleh supir kantor papah. Saat sampai di bandara aku menunggu Arda dan Fandy di ruang tunggu. Sebenarnya tadi pagi Arda menawarkan untuk pergi bersama-sama tetapi kutolak. Alasannya agar tidak merepotkan. Satu jam lagi sebelum penerbangan Arda dan Fandy datang. Kamipun bersiap-siap sebelum penerbangan. Saat didalam pesawat tidak ada pembicaraan. Fandy sibuk dengan urusan pekerjaannya, mungkin dia sangat sibuk sampai disaat seperti ini dia masih bekerja. Dan Arda hanya bisa diam dan memperhatikan Fandy. Sementara aku sibuk membaca buku novel yang berkisah tentang perjuangan seorang pria biasa dalam menaklukan hati seorang tentara wanita, buku yang memotivasi dan kata-katanya penuh dengan makna.
Saat sudah sampai, ternyata orang tua Fandy sudah ada di Bandara untuk menjemput kami.
“Hy” ucap Tante maya, mamah Fandy
“Mah” ucap Fandy sambil memeluk mamahnya
“Gimana perjalanan kalian?” tanya tante maya
“Baik, Tante” Jawab Arda