Pagi yang mendung. Ini adalah pagi pertama di rumah Tante Nur setelah Fira tiba di rumah besar ini tadi malam. Sejak pukul 07.00 tadi, Tante Nur sudah siap dengan kerudung warna biru. Warna biru, konon menggambarkan hati yang semangat, damai, dan menyejukkan. Warna itu memang sangat sesuai dengan kepribadian Tante Nur. Fira masih duduk di ruang tamu sambil asyik dengan gawainya.
"Alhamdulillah, diterima," bisik Fira usai membaca pengumuman di WAG "Rekrutmen Asisten."
Tante Nur yang sedang menyeruput teh pun segera membalikkkan wajah ke arah Fira.
"Wah, selamat, ya Fira!"
Fira mengangguk. Ia kembali menekuri layar gawai. Nanti pukul 10.00 tepat, ia harus sampai di laboratorium psikologi perkembangan untuk bertemu dengan Bu Dyah. Bu Dyah adalah pengelola laboratorium sekaligus dosen termuda di kampusnya.
"Tante, nanti Fira ke kampus, ya."
"Siap," ujar Tante Nur.
"Kalau pulang sorean, nggak apa-apa, kan Tante?"
"Kebetulan, Tante juga mau belanja. Nanti, sekalian Tante antar kamu sampai kampus, ya."
"Asiap," ujar Fira girang.
"Tante tunggu di teras, dan kamu siap-siap."
"Ini kan udah siap, Tante," celetuk Fira.
"Aduh, keponakan sayang. Kamu belum pakai lipstik, kan?"
Fira melongo. Ia memang sudah terbiasa tak memakai lipstik. Ia hanya memulas bibir dengan lip balm agar bibirnya tidak kering.
"Aduh, aku kan masih muda, Tante. Nggak mau kalau menor-menor, hihi," tukas Fira sambil terkekeh.
Tante Nur hanya tersenyum sambil bergegas menuju kamarnya. Sejurus kemudian, Tante Nur sampai di hadapan Fira dengan membawa berbagai macam lipstik mini.
"Tante jualan?"