Saat Harro tiba di hutan tak bertuan, dia menemukan Blue dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan kepala bersandar di sebuah batu dan seekor monster yang meraung-raung marah.
Harro menghela napas, selalu saja Hydo tidak bisa mengendalikan kekuatannya, kadang dia berpikir apa hidupnya hanya untuk menjinakkan Hydus—Hydo yang berada dalam mode monster.
Tiba-tiba dia teringat saat baru pertama kali menginjakkan kaki di Kerajaan Kegelapan, Blue mengatakan bahwa hanya dia satu-satunya Soul Holy yang bisa membuat Harro yang dalam mode monster menjadi tenang, Blue mengatakan bahwa memang takdir Harro untuk menjinakkan monster itu karena hanya dialah yang bisa menggunakan lidi listrik itu—senjata yang ampuh untuk melumpuhkan monster itu.
Harro berjalan mendekati Blue, mencoba agar setiap langkahnya tidak menimbulkan suara karena dengan keadaan hutan yang gelap sedangkan pandangan Hydo yang tidak terlalu jelas saat berada dalam mode monster seperti itu.
Harro merengkuh tubuh Blue, mengelus pelan dahi Blue yang berdarah, pemuda itu meringgis kecil, seakan-akan bisa merasakan rasa sakit yang Blue rasakan. Pemuda itu lantas mendekap Blue, mengangkat tubuh gadis itu perlahan. Harro merapalkan sebuah mantra dan membuat cahaya berpendar di tubuhnya lantas cahaya itu merambat ke tubuh Blue, membuat kedua tubuh itu menghilang.
Satu menit kemudian Harro dan Blue sampai di istana Kegelapan, lebih tepatnya di kamar Blue. Harro memang tidak sehebat Blue dalam berteleportasi—gadis itu hanya membutuhkan waktu seperkian detik, sedangkan Harro butuh bermenit-menit. Namun setidaknya Harro bisa sedikit-sedikit sihir itu berkat Blue yang mengajarinya.
Harro membaringkan tubuh Blue di atas ranjang, mengelus pelan surai Blue, lantas mengusap pelan pipi gadis itu. Karena terlalu lama menjalankan tugas rahasia yang diberikan Blue, Harro sekarang jarang bertemu dengan Blue, dia benar-benar merindukan gadis itu.
Harro menyentuh luka yang ada di kepala Blue, dia merapalkan mantra. Walaupun Soul Holy Hitam tidak bisa mengobati, tetapi dia bisa menyerap luka ataupun racun dari tubuh seseorang ke tubuhnya. Namun selama ini Harro tidak pernah melakukan itu karena bisa saja dirinya yang terbunuh karena racun atau luka itu. Namun demi Blue, Harro akan melakukan hal itu.
Harro memejamkan matanya, dia melihat titik-titik luka di tubuh Blue, dia membantu mengganti jaringan tubuh yang rusak, mempercepat regenerasi sel, dan menutup kembali bekas luka Blue yang mana membuat kulitnya kembali mulus.
Pemuda itu mengalihkan semua luka dan racun yang ada di tubuh Blue di tubuhnya, membuat keringat dingin membasahi tubuh Harro, matanya yang masih terpejam mengernyit karena menahan sakit, hingga dia selesai mengobati Blue.
Harro membuka matanya, pangandangannya buram, dia merasakan rasa sakit di perutnya, seperti ada orang yang mengaduk-aduk perutnya. Sesuatu di tubuhnya seperti meronta-ronta. Ia mundur selangkah, pandangannya semakin buram dan membuatnya tumbang ke lantai.
***
Harro terbangun saat merasakan sesuatu di perutnya minta keluar, dia merasa mual. Harro memuntahkan sesuatu dari mulutnya, terasa pahit saat melewati indra pengecapnya, Harro menyeka bibirnya, terlihat bercak hitam di sana. Dia melihat ke lantai, cairan hitam pekat berada di sana.
“Baguslah, racunnya sudah keluar,” gumamnya.
Harro berusaha berdiri, pandangannya masih agak buram hingga dia tidak menyadari kalau ada seorang gadis yang duduk di ranjang, melihatnya kelakuannya dari tadi.
“Kenapa kau melakukan itu, Harro?” tanya gadis itu, suaranya terdengar tegas tetapi Harro bisa menangkap nada khawatir yang coba ia sembunyikan.