Prolog.
Klaten, 23 Desember 2008.
Ada satu hal berharga yang begitu Papa syukuri dua belas tahun yang lalu. Ketika kamu lahir kedunia, menangis keras, sampai membuat seisi ruangan terpana. Waktu itu, kebahagiaan Papa terasa pada puncaknya. Untuk pertama kali, akan ada yang memanggil laki-laki ini dengan sebutan Papa.
Kamu lahir ketika langit berhujan, saat senja mulai malu-malu menampakkan diri. Kehadiranmu seolah menjadi kekuatan bagi kami, Papa dan Mamamu. Perwujudan cinta kami yang pertama. Papa selalu bilang pada Mama hampir setiap hari, mau kamu terlahir laki-laki atau perempuan, huruf depan namamu, harus ada huruf ‘R’-nya, huruf ‘R’ yang tersemat dalam namamu bukanlah kebetulan, melainkan kegigihan Papa yang ingin mengaplikasikan pekerjaan Papa supaya bisa Papa banggakan selamanya. Seperti yang pernah Papa ceritakan, R adalah arus bolak-balik yang pertama dalam listrik. Kamu adalah perwujudan arus bolak-balik Papa dan Mama yang pertama, bahasa keren-nya sih, bukti cinta kami. Hehe. Makanya, waktu adikmu lahir, Papa juga gigih kalau nama adikmu harus ada ‘N’-nya, yang artinya netral, Supaya dia bisa jadi penetral dalam keluarga.
Ansara Renjana. Nama indah yang akhirnya Papa dan Mama berikan ke kamu. Ansara bukan hanya berarti penolong bagi kami. Tetapi, juga diambil dari nama tokoh dalam buku yang menjadi pedoman hidup kita. Sedangkan Renjana berarti hati yang kuat. Dengan harapan, di masa depan kamu dapat melalui kehidupan dengan hati yang kuat.