Setelah semua barang telah disusun rapi dalam lemari. Fera melempar badannya di atas ranjang empuk itu. Dia benar sangat lelah dan letih seharian memindahkan baju-bajunya.
Kini dia tinggal satu atap dengan suaminya super jelek itu. Tidak dia pedulikan suaminya sedang mengerjakan apa di luar kamar sana. Yang dia pentingkan itu untuk tidur menghilangkan rasa lelah dan letih pada tubuhnya.
Tidak butuh waktu yang lama kedua mata indah pun terpejam sangat rapat dan masuk ke dunia alam mimpi tersebut. Dengkuran napas begitu teratur posisi tidur tanpa alas selimut oleh badannya. Kebiasaan bagi wanita manja ini kapan bisa berubah.
Pintu kamar terbuka dan melihat wanita yang tengah tertidur posisi mengundang selera lawan jenis menarik untuk lebih dekat lagi. Chandra mencari selimut untuk menutupi badan istrinya keadaan udara pendingin di kamar mereka.
Dari jarak dekat lelaki itu sangat jelas memandang wajah cantik, manis, dan keras kepala. Fera merasa sesuatu menyentuh pipinya, dia mengerut kedua alis karena terusik pada tidurnya.
"Apa yang kau lakukan!" Terkejut dan mendorong kasar tubuh lelaki jelek itu dari posisi tidurnya.
Segera Fera menarik selimut ada di dekatnya menutup tubuhnya untuk menjaga - jaga kalau lelaki itu mencoba memerkosanya.
"Aku, aku hanya..." Chandra terpatah-patah menjelaskan.
"Hanya apa? Jawabnya yang jelas!" bentak Fera pada suaminya.