Maya sedang menyalin ulang laporannya yang lusuh karena remasan tangannya tadi, laporan tentang para pemburu vampir pemula yang akan segera turun ke lapangan, membasmi vampir dan melindungi orang-orang di Erata Nuos.
Riocless mengetuk pintu yang dibiarkan terbuka itu. Maya memandangnya dengan tatapan mengecam, ia menyibukkan diri dengan merapikan mejanya.
“Bolehkah aku masuk?”
“Silakan.”
“Apa kau marah?”
“Kenapa aku harus marah? Kakekmu baik-baik saja kan?” Maya menekankan kata-katanya karena ia sangat kesal dengan perilaku Riocless pada kakeknya.
Bagi Maya, kakek Riocless adalah seorang penolong, orang suci yang bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang banyak, orang yang memberikan cahaya harapan pada manusia-manusia putus asa yang kehilangan segalanya akibat ledakan dan radiasi itu. Tapi di sana, tepat di pintu ruang kerjanya justru cucunya sendiri memperlakukannya seperti orang tua yang membebani.
“Aku yakin dia masih akan hidup lebih lama lagi.” kata Riocless tanpa mempedulikan sikap protes Maya. Ia masuk ke ruangan panjang berukuran empat kali delapan meter.
“Kurasa kaulah orang yang akan membuat dia segera menyerah!”
“Aku kesini bukan untuk berdebat denganmu Maya.”
“Baiklah, maafkan aku... ada apa?” Maya melipat tangannya dan mengubah nada bicaranya.
“Apakah mereka sudah siap?”
“Siapa? Anak-anak baru itu? Mereka dalam keadaan bugar, tapi aku tak yakin dengan kesiapan mental mereka.” jelas Maya.
“Menurutmu berapa persen kemungkinan mereka hidup, dengan keadaan fisik dan mental mereka saat ini?” tanya Riocless.
“Tak lebih dari enampuluh persen.” jawab Maya singkat.
Riocless dan Maya memang harus membicarakan hal tabu seperti kemungkinan hidup para pemburu vampir itu di lapangan, ini untuk mencegah kematian sia-sia. Persediaan senjata dan logistik untuk mereka juga harus diperhitungkan selama penugasan pertama mereka di Erata Nuos.
“...”
“Dengar Riocless. Mereka sudah berusaha keras dan secara sukarela bergabung dengan kita. Di saat seperti ini, tentu kita memaklumi."
“Mereka tidak terlalu berniat dengan keinginan mereka? Apa ada yang menganggap ini misi bunuh diri? Orang-orang kita di Erata Nuos jauh lebih membutuhkan tubuh-tubuh muda itu di lapangan.”
“Tapi...”
“Ini sudah enam bulan sejak pelatihan pertama mereka, rata-rata mereka sudah bisa beladiri...”
“Tapi tidak melawan vampir, Riocless...” geram wakil wanita itu.