Riocless dan sang kakek berbincang menghabiskan malam bersama, dengan begitu ia bisa lebih tenang setelah mengeluarkan keluh kesah pada satu-satunya keluarga kandung yang dimiliki saat ini.
Di hari berikutnya dengan kepala yang lebih dingin, Riocless meminta Maya untuk menemaninya menemui Pryde, orang yang mempunyai banyak perak, dan tinggal agak jauh dari Gedung Slashig.
Pryde tinggal bersama anak dan istrinya saja. Riocless sekadar mengetahui kalau Pryde pergi dari Gedung Slashig karena berselisih paham dengan beberapa orang di sana. Setelah menikah, ia membawa sang istri pergi dan tinggal di sebuah rumah yang sudah diincarnya sejak lama. Dengan sedikit perbaikan, rumah itu sudah layak huni lagi.
Pryde memiliki banyak perak setelah mengumpulkannya sekian lama secara diam-diam. Dia juga dikenal sebagai penadah dari beberapa manusia tak tahu diri yang berprofesi sebagai pencuri. Pryde secara pribadi juga menemukan sebuah tambang perak terbengkalai tak jauh dari tempat tinggalnya. Entahlah, suatu keberuntungan atau memang dia mengetahuinya sejak awal.
Riocless dan Maya tiba di tempat Pryde menjelang sore. Pryde, pria berusia limapuluh tahun yang bertubuh pendek, dengan hidung bengkok ke kanan itu sudah berdiri di depan pintu.
"Riocless, Maya. Lama tidak berjumpa!" serunya.
"Ya. Bagaimana keadaanmu Pryde?" Riocless menjabat tangan penjual perak itu.
"Aku baik-baik saja. Hahaha...." Pria pendek itu kelihatan senang sekali mendapat tamu kenalan lama, "Ayo sini!"
"Baguslah. Tapi, kudengar anakmu sedang sakit?" timpal Maya.
Pryde memandang curiga pada Maya, tiba-tiba saja dia menjadi kaku dan gelisah, berbeda jauh saat menyambut tadi.
"Kami mungkin bisa bantu menyembuhkannya di Gedung Slashig." imbuh wanita yang selalu membawa jurnal itu.
"Aku tak mau pergi ke gedung itu, aku tidak cocok di sana. Dan aku tak mau tinggal dengan orang tua yang kapan saja bisa menjadi vampir." Pryde menjawab dengan kasar. Seakan dia mempunyai dendam kesumat dengan seseorang di Gedung Slashig.
Riocless dan Maya terdiam, dalam hati mereka tersinggung karena tahu benar siapa yang dimaksud oleh Pryde. Tapi dua tamu itu harus menahan diri agar Pryde bersedia menjual perak pada mereka.
*****
Istri Pryde mempersilakan tamunya masuk, rumah itu mempunyai halaman belakang yang sangat luas, dan semuanya penuh dengan perak berbagai wujud, mentah maupun sudah menjadi perabot dan senjata. Riocless dan Maya mengamati dari dalam ruang tamu, yang langsung menembus pintu belakang.
"Kau ingin membeli perak?" tanya pemilik rumah, memastikan kabar yang diterimanya beberapa hari lalu.
Riocless mengangguk.
"Untuk apa?" selidik Pryde, "Bukankah kau punya Vanator dan cukup senjata perak?" suaranya lebih ramah.
"Kami akan membuat pagar dengan campuran perak." Riocless menyahut dengan jujur.
Pryde menautkan alisnya, tentu ia ketinggalan banyak berita karena memilih menyendiri bersama keluarga kecilnya. Tapi ini kesempatan baginya untuk mencari tahu.
"Kenapa kau mau membangun pagar yang akan menghabiskan banyak perak? Kurasa keamanan kalian selama ini tidak terlalu buruk. Yah, walaupun kondisi kakekmu begitu Rio."
Riocless dan Mata terdiam sesaat,
"Dengar Pryde! Dalam beberapa waktu terakhir ini kami tidak mendapatkan serangan biasanya dari para vampir." jelas pria berbadan tegap dengan luka vertikal di alisnya itu.
"Baguslah...."
"Masalahnya adalah menurut mata-mata Dreath, Hamoon Blood penuh dengan vampir kelas rendah...."
Pryde membenarkan posisi duduknya, ia kemudian meminta sang istri untuk mengambilkan beberapa minuman dan makanan.