Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #6

Hasil (1)

Hari sudah petang, terlihat cahaya keemasan menghiasi angkasa. Terlihat burung-burung terbang bergerombol kembali ke sarangnya. Para hewan ternak juga terlihat mencoba untuk tidur. Kairnt berjalan menuju kediaman Flugel sembari membawa Crossbow dengan kedua tangannya, karena tak tahu ingin melakukan apa dan berniat menanyakan ke Flugel. Terlihat di teras rumah terdapat Flugel dan seorang anak muda dengan busur panah mengalung di badannya, dan tempat anak panah di paha sebelah kirinya. Flugel berjalan mendekati mereka.

Sambil melambaikan tangan. “Ah Kairnt, bagaimana keadaanmu?” tanya Flugel.

“Aman, malah sekarang lebih baik dari sebelumnya, lihat” sembari Kairnt menggerakkan tubuhnya dengan gerakan dinamis. Tak ada suara atau gerakan kaku darinya.

“Baguslah, berarti Hemia bekerja dengan baik. Pasti saat ini dia sedang menulis temuannya kan.” timpal Flugel.

Menepuk punggung anak di sampingnya. “Oh iya, ini Stou, dia baru pulang dari berjaga di luar desa” ucap kepada Kairnt.

“Stou, ini Kairnt, yang ayah ceritakan barusan” juga berkata kepada Stou.

Sedikit membungkuk. “Halo Paman, Crossbow yang bagus” ucap Stou.

“Halo Stou, paman? Apa itu paman? Namaku Kairnt” tanya Kairnt.

Stou diam, mendongak menatap ayahnya. Stou menunduk, lalu melihat Kairnt.

“Paman itu sebutan bagi orang yang tidak kita kenal tapi kita hormati, maka dari itulah Stou memanggilmu Paman, paham?” jawab Flugel menjelaskan arti kepada Kairnt. Kairnt memandang dan mencermatinya dengan seksama.

“Dihormati? Ah terima kasih banyak Stou” ucapnya dengan nada senang, sembari menoleh ke Stou.

“Ngomong-ngomong, ini Crossbow pemberian Hemia, ini pertama kalinya aku memakainya, aku butuh senjata untuk belajar, sehingga siap untuk melawan Froskur kedepannya” lanjut Kairnt sembari menunjukkan crossbownya.

“Oh begitu, sekedar saran saja ya Paman, Crossbow itu susah untuk pemula, apalagi bagi orang yang belum pernah pegang senjata untuk pertama kali, butuh kecepatan dan ketepatan tangan. Sebagai petarung jarak jauh pengguna Panah, aku bisa memahami itu” jelas Stou.

“Haha benar, aku setuju dengan Stou, sebagai mantan petualang seringkali melihat orang menggunakan Crossbow memiliki kecepatan yang luar biasa, selain itu kau juga harus pandai menentukan arah tembakan” lanjut Flugel menjelaskan, Kairnt kembali menoleh ke arahnya.

“Sebagai mantan petualang, dulu kau memakai senjata apa Flugel?” tanya Kairnt.

“Tangan Kosong” ucapnya dengan nada riang, namun membuat suasana disekitar menjadi hening.

“Kan aku Monk” lanjutnya, suasana masih hening.

Lihat selengkapnya