Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #10

Misi (2)

Sesampainya di dasar, denah ruangannya hampir sama dengan ruangan diatas, berbentuk lorong dengan banyak ruangan di sisi kanan dan kiri dengan pintu yang terlihat sudah rusak. Ia memulai menginvestigasi ruangan satu per satu, dimulai dari ruangan pertama sebelah kiri, kosong, lalu beralih di ruangan seberangnya, ruangan pertama sebelah kanan. Disana Kairnt ketika masuk ruangan, tidak sengaja ia menyibakkan sarang laba-laba yang berada di hadapannya. Perilakunya itu membuat seekor Laba-laba Raksasa yang turun dari sarangnya. Kairnt mundur keluar dari ruangan, karena tak ingin menambah kerusakan di bangunan ini. Laba-laba itu pun juga mengikutinya sampai di lorong ruangan, dengan menjaga jarak. 

“Screeeech!!!” Laba-laba tersebut berteriak dengan kencang. Efeknya yaitu muncul tiga ekor laba-laba raksasa, dari salah tiga ruangan yang berbeda. Kali ini Kairnt melawan total empat laba-laba raksasa yang saat ini mengelilinginya. Ketika Kairnt mengayunkan obornya untuk melihat para laba-laba raksasa, ia menyadari ada gerakan seperti mundur dari api. Kairnt kali ini dengan sengaja mengayunkan obor ke arah laba-laba raksasa, benar saja mereka mundur. Mengetahui ini, Kairnt menyalakan obor satunya, kini dia punya dua obor.

Masing-masing obor itu dilemparkan ke arah Laba-laba, sehingga formasi mereka berantakan, dan Kairnt berhasil menebas satu dari mereka. Cara yang cukup efektif. Tersisa tiga, dengan posisi dua obor di lantai, dan formasi musuh terpecah. Terdapat dua laba-laba raksasa mendekati Kairnt dengan mencari jalan memutar, sedangkan satu laba-laba lain masih tetap di posisinya. 

Kairnt mengincar satu laba-laba raksasa yang terpencar, tanpa basa-basi Kairnt berlari mendekat dan menebas kepala laba-laba raksasa itu, tersisa dua. Giliran dua ekor laba-laba raksasa, melihat rekannya mati mereka menyerang bersamaan, satu serangan dapat dihalau dengan pedang besarnya namun satu serangan dengan gigitannya berhasil membuat bekas di badan besi Kairnt.

 Kairnt mengambil ancang-ancang, ia melesat ke arah dua Laba-laba raksasa yang tersisa, ia mengayunkan pedangnya secara horizontal ke laba-laba di sisi kiri dan berhasil membunuhnya. Melihat rekannya ditebas secara tiba-tiba, sisa rekannya mencoba menyerang Kairnt, namun karena pijakannya licin karena darah yang mengalir, gigitan laba-laba raksasa tersebut tidak mengenai tubuh Kairnt. Kali ini Kairnt satu lawan satu dengan laba-laba raksasa yang tersisa. Kairnt melakukan serangan uppercut menggunakan pedangnya namun laba-laba raksasa tersebut berhasil menghindar dengan melompat ke belakang dan berlanjut melompat ke arah Kairnt berniat untuk menggigit, namun karena lompatannya kurang jauh, laba-laba tersebut mendarat di pedang besar milik Kairnt yang sedang menjulang ke atas setelah uppercut, tertusuk dan mati.

Kairnt menyadari sesuatu setelah menewaskan para laba-laba ini, sebuah aroma aneh tercium. Ia tak tahu aroma apa ini, namun empat jasad laba-laba ini cukup untuk memenuhi ruangan ini dengan aroma aneh. Ia pun melanjutkan pencarian bilah belati ataupun monster lainnya. Sebelumnya, tidak lupa Kairnt mengambil dua buah obornya, namun karena kesulitan, salah satu obornya ditaruh di lorong, diberdirikan sejajar dengan tembok.

Lihat selengkapnya