Kairnt berkeliling desa untuk mencari warga yang butuh bantuannya, namun tak menemukan warga yang butuh bantuannya, bahkan setelah Ia bertanya ke pedagang makanan, peternak yang memasukkan hewan ternaknya ke kandang dan petani yang sedang bersantai di dekat sawahnya. Bingung tak memiliki arah tujuan sembari menunggu malam tiba, tiba-tiba Kairnt teringat dengan secarik kertas yang diberikan Mardudd tentang Handar. Kairnt menoleh sekelilingnya, terlihatlah pohon dimana Ia ‘disambut’ oleh warga desa dahulu. Kairnt menghampiri dan duduk dibawah pohon itu, ditemani dengan sinar surya yang meredup.
Kertas tersebut berisi tentang informasi Handar, seekor Serigala yang berjalan dengan dua kaki layaknya manusia. Aktif di malam hari untuk mencari mangsa. Handar memiliki cakar dan penciuman yang tajam. Handar hidup berkelompok, namun tak jarang mereka beraktivitas sendirian. Rumor mengatakan bahwa Handar yang memiliki intelegensi tinggi dikatakan dapat menggunakan senjata dan berbicara layaknya manusia. Selesai membaca, Kairnt menyimpan kertas tersebut dan tetap duduk menikmati angin senja hingga munculnya bintang di angkasa.
*
Matahari telah berganti dengan bulan. Kairnt beranjak dari duduknya dan berjalan menuju luar Desa, dengan Tas Punggung yang ditimpa Pedang besarnya dan Tas yang melingkar di pinggangnya. Sisi barat adalah tujuannya kali ini. Wilayah desa ini dibatasi dengan pagar kayu yang menjulang ke angkasa dengan menara jaga untuk memantau pergerakan musuh.
“Berhenti! Ada perihal apa kau pergi keluar desa?!” ucap salah satu penjaga disana.
“Maaf, Aku diberi tugas oleh Rotmiir untuk mencari barang dari Handar” ucap Kairnt
“Pak Tua itu, aneh-aneh saja permintaannya” ucap penjaga dengan mengeluarkan nafasnya.
“Kau sendirian?” lanjut si penjaga.
“Ya, memangnya kenapa?” tanya Kairnt.
“Tidak, biasanya para petualang pergi berkelana setidaknya berdua atau bertiga. Kau tahu, monster di area ini di malam hari semakin mengerikan” ucap Penjaga.