“Para kultus itu kembali ___ serangan Meka lalu ___ artefak di pulau ini?”
“Entahlah, bisa jadi ___. Kita ___ waspada.” Terdengar beberapa orang berbincang, namun tidak terlalu jelas. Ketika Kairnt membuka matanya, benar saja terlihat secara tidak jelas dua orang secara kabur karena penglihatan Kairnt. Mereka berdua terlihat berdiri di samping kanan Kairnt. Ia juga menyadari kini berada di Workshop milik Hemia, karena ada lampu gantung yang sering ia lihat. Dengan cahaya matahari yang menembus jendela juga menandakan bahwa kini sudah berganti hari.
Perlahan indera Kairnt pulih seperti semula, ia mencoba menggerakkan tubuhnya.
“Sudah bangun kau rupanya. Kau tidur semalaman” ucap seorang, yang ternyata adalah Flugel.
“Syukurlah, memang para kultus itu meresahkan” ucap seorang lainnya, yang ternyata adalah sang penjaga gerbang yang meminjamkan belatinya.
“Kau ingat apa yang terjadi semalam kan?” lanjut penjaga tersebut.
“Ya, terimakasih telah menyelamatkanku, tembakan kepala yang bagus” jawab Kairnt.
“Syukurlah ingatanmu tak bermasalah” ucap Flugel.
Menoleh. “Firgam, pulanglah, kau sudah menjaga Kairnt semalaman, beristirahatlah”
“Terimakasih atas kepedulianmu” lanjut Flugel.
“Baiklah Pak Kepala” kata Firgam sembari ia mengambil baju tebalnya yang ia taruh di meja didekatnya.
“Beristirahatlah, lain kali lebih hati-hati ya” ucap Firgam sambil menepuk pelan pundak Kairnt dan pergi meninggalkan Flugel serta Kairnt. Terlihat sesekali ia menguap dan tangan kanannya menutup mulutnya.
“Semalam, ketika tengah malam kamu belum kembali ke desa, Firgam pergi keluar desa untuk mencarimu dan menemukan pertarungan dengan para pemuja kultus itu, ia menunggu saat yang tepat dan akhirnya menyelamatkan dan membawamu menemuiku” cerita Flugel ke Kairnt.
“Lalu aku dan dia membawamu ke Hemia” lanjut Flugel.
“Lantas, dimana Hemia sekarang?” tanya Kairnt.
“Tidur di kamarnya, semalaman juga dia memperbaikimu, ketika dia mulai tidur, selang kira-kira satu jam sebelum kamu siuman” jawab Flugel sambil menunjuk ruangan dengan pintu yang tertutup.
“Beristirahatlah, aku ingin menyapa para warga” lanjutnya sembari meninggalkan Kairnt sendirian di Workshop Hemia dengan pintu yang ditutup.