Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #17

Tim (2)

Kini para petualang berada dalam Workshop Hemia mempersiapkan peralatan dan perlengkapan masing-masing. Disini terlihat wujud asli Larrick dengan chainmail yang ditutupi baju dan celana kulit serta sepatu yang berwarna coklat. Ia juga memakai jubah (Cloak) berwarna hijau gelap yang memudahkannya untuk bersembunyi. Terlihat di pinggangnya terdapat sebuah tas dengan banyak kantong berisi macam-macam alat untuk mencuri, masing-masing di kiri dan kanan terdapat sebuah bilah pisau pendek dan dua bilah pisau yang lebih kecil ukurannya, sepertinya cocok untuk dilempar, serta tali sepanjang kira-kira 20 meter yang digulung.

Tak kalah, Tsibil juga siap dengan jubah (Robe) dan sepatu serba hitam. Di tas pinggangnya terlihat sebuah Rapier di sisi kanan dan pedang ukuran pendek serta dua bilah pisau kecil mirip milik Larrick di sisi kiri. Di tangannya ia memegang seperti bola kristal berwarna hijau transparan.

Hemia yang biasanya berpakaian santai ketika berkegiatan di desa, kali ini ia memakai baju yang dilapisi chainmail di dalamnya, celana dan sepatu dari kulit berwarna coklat. Di punggungnya terdapat Crossbow kecil dan terlihat ringan seperti yang pernah diberikan ke Kairnt beberapa waktu lalu. Ia juga membawa beberapa tas, tas selempang yang berisi sebuah tongkat sihir dan kertas gulungan serta tas pinggang yang berisi macam-macam ramuan dalam botol.

Melihat semua itu, Kairnt terlihat paling simpel, hanya bertubuh besi, tanpa baju dan tanpa sepatu, serta di punggungnya terdapat sebuah Pedang Besar yang menimpa Tas Ransel miliknya serta tas pinggang yang hanya terisi Belati milik Firgam yang belum dikembalikan dan juga membawa uang hasil misinya kemarin oleh Gar yang ditaruh di tas pinggangnya.

“Wah banyak sekali uangmu manusia besi, apa yang akan kau lakukan dengan itu?” tanya Larrick menyadari kantong Kairnt yang terlihat menggembung.

“Entahlah, aku pun tak tahu, ini hasil yang kudapatkan setelah melawan Black Widow tempo hari” jawab Kairnt.

“Black Widow? Apa yang dilakukan monster itu di sini?”

“Ah terserahlah, mungkin kita harus beli perlengkapan untukmu, nanti akan ku ajari tentang tawar menawar hahaha” ajak Larrick. Mereka bertiga-pun setuju, meninggalkan Workshop milik Hemia dan pergi menuju Pandai Besi milik Rotmiir.


Sebelum mereka pergi ke Pandai Besi milik Rotmiir, ternyata terdapat seorang tamu tak diundang, yaitu Mevir, bocah yang sering mencari barang-barang berharga di pantai, sekaligus yang tidak sengaja membangunkan Kairnt dari tidurnya.

“Hemiaa!!!” teriak Mevir, dengan caping mengalung di lehernya sambil berlari ke dalam Workshop. Namun langkahnya terhenti ketika di dalam Workshop terdapat orang lain selain Hemia. Mundur dan bersembunyi di pintu Workshop. Terlihat kepalanya menyembul untuk melihat keadaan.

Mendekat ke arah Mevir. “Halo Mevir, benda apa yang kamu bawa kali ini?” tanya Hemia sambil tersenyum.

Menoleh lagi ke dalam Workshop, lalu memandang Hemia. “Satu kotak kecil”

“Mereka siapa Hemia?” lanjut Mevir bertanya.

“Mereka? Ku yakin kamu kenal dengan Kairnt kan?” tanya Hemia yang dibalas dengan anggukan kecil.

Menunjuk dengan jempol ke arah belakang. “Mereka berdua bernama Kak Larrick dan Kak Tsibil” lanjut Hemia. Terlihat Larrick melambaikan tangannya, sedangkan Tsibil hanya memandang tidak peduli.

“Masuklah” ajak Hemia.

Lihat selengkapnya