Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #18

Tim (3)

Terlihat Rotmiir menyiapkan Pelindung tangan dan sepatu untuk Kairnt. Selain itu, Larrick dan Tsibil juga melihat-lihat perlengkapan di dalam sana.

“Pak Tua! Sepatu apa ini?!” teriak Larrick sambil berteriak dan mengangkat sepatu yang dipegangnya tinggi.

“Oh, itu sepatu yang sangat ringan, sehingga bisa membuat pergerakan semakin tak terdengar!” teriak Rotmiir menjawab Larrick.

“Sempurna!” ucap Larrick senang dan bersemangat, lalu kembali ke Rotmiir sambil membawa sepatu itu.

“OK, menurutku ini paling pas buatmu, Pelindung tangan berlapis besi yang efeknya dapat membantu menangkis serangan dan sepatu berlapis besi yang efeknya menambah kekuatan. Bagaimana menurutmu?” jelas Rotmiir kepada ketiga orang, sedangkan Tsibil masih melihat-lihat.

“Keren, ini bakal cocok untukmu besi tua” ucap Larrick. Terlihat Hemia dan Kairnt mengangguk setuju.

“Pak tua, dua barang itu dan sepatu ini, berapa totalnya?” tanya Larrick sembari menyodorkan sepatu yang dipilihnya.

Mengecek barang-barang di hadapannya. “Sebentar, untuk kalian 40 Gold saja” ucap Rotmiir.

“Eh, mahal sekali, lihat lah sepatu ini, ada satu bagian yang kurang rapi jahitannya. Lihat ini juga, salah satu besi di pelindung tangan juga sedikit bengkok, bagaimana kalau 25 Gold saja?” ucap Larrick dengan menunjuk hal yang ia dijelaskan agar terlihat meyakinkan.

“Oh, begitu ya, memang ini barang lama sih, karena jarang ada petualang akhir-akhir ini, tapi 25 Gold terlalu rendah, bagaimana kalau naik menjadi 30 Gold?” ucap Rotmiir mencoba negosiasi dan menjulurkan tangannya.

“Sepakat” ucap Larrick sembari menyalami tangan Rotmiir tanda setuju. Lalu Larrick tiba-tiba meraih telapak tangan Kairnt dan memberikan uangnya kepada Kairnt sebanyak 10 Gold. Kairnt yang menoleh, dibalas senyuman oleh Larrick. Kairnt membayar 30 Gold, dan uangnya habis tak bersisa, dan Tsibil juga mendekat ke rekan-rekannya karena tidak menemukan barang yang diinginkannya.

Setelah membeli perlengkapan dan sudah dipakai oleh Kairnt dan Larrick, mereka berpamitan kepada Rotmiir yang senang karena jualannya laku.

“Ok, sebelum pergi ke medan pertempuran, kita harus memahami keadaan sekitar, kita harus cari informasi” ucap Larrick.

“Ide yang bagus, kita bisa pergi ke Kedai Minuman di sebelah sana untuk mencari informasi” ucap Hemia sembari menunjuk Kedai Minuman milik Mardudd. Akhirnya mereka berempat pergi menuju Kedai Minum milik Mardudd.


“Selamat datang Tuan dan Nyonya, ingin minum apa hari ini?” ucap Mardudd yang sedang mengelap gelasnya sambil menyapa mereka berempat yang langsung duduk di tempat pilihan masing-masing.

“Tolong Bir satu” ucap Larrick, terlihat Tsibil juga mengangguk.

“Mardudd, aku minuman spesial ya tolong” ucap Kairnt.

“Laksanakan, kau Hemia?” tanya Mardudd kepada Hemia.

“Aku Susu hangat dan sup jagung ya Mardudd, terimakasih” jawab Hemia dengan riang.

Lihat selengkapnya