Pagi telah datang, cahaya hangat mulai keluar dan mengusir embun hingga tersisa sangat tipis sekali. Terlihat Kairnt yang bermeditasi di dekat perapian yang telah padam. Sebenarnya teman-temannya sudah pada bangun dan memulai aktivitas mereka, namun karena melihat Kairnt yang sedang khidmat, alhasil mereka membiarkannya.
Disisi lain, Kairnt yang sedang bermeditasi sembari mencerna seluruh informasi dari Thalmund, berawal dari mencoba membuat sebuah tubuh baru untuk menyimpan sebagian energi miliknya, namun terdistraksi dengan informasi tentang membayangkan bagaimana sebuah peradaban maju kala itu, Rumah Burk yang pada waktu itu sudah dapat membuat banyak Automaton atau Meka seperti dirinya dalam keadaan hancur dan terbakar. Karena ia tidak menahu bagaimana kondisi waktu itu, Kairnt terbayangkan Desa Votun yang terbakar dan hancur dengan banyak warga desa yang tergeletak tak bernyawa di jalanan.
Dalam bayangannya, Kairnt berada di sebuah bangunan, dimana dibelakangnya terdapat banyak sekali para warga berlarian. Kairnt memasuki ruangan tersebut yang isinya seperti Workshop milik Hemia. Ketika masuk kedalam, tiba-tiba ada bapak berjenggot dengan panik mendatangi dan memegang kedua pundak Kairnt.
“Namamu adalah Kairnt Steelskin!” ucap bapak tua berjenggot itu.
“Pergi dan carilah Armande! Pergi!” lanjut bapak tua berjenggot itu dengan nada tinggi.
“Huh!” seru kaget Kairnt terbangun dari meditasinya. Saking kagetnya ia hingga terjengkang dan kini pandangannya mengarah ke angkasa pagi yang berselimut kabut tipis. Terdengar suara langkah mendekat.
“Kau tak apa manusia besi?” tanya Larrick.
“Ah, tak apa, aku hanya kaget saja” jawab Kairnt. Lalu mencoba duduk.
“Bersiap-siaplah, sebentar lagi kita berangkat” kata Larrick sambil menepuk-nepuk punggung Kairnt.
Tak lama, keluarlah Thalmund dari tenda miliknya. Berjalan menuju samping kanan tenda dan mengambil peralatan masak serta bahan-bahan masakan lalu mendekat ke perapian yang sudah padam.
“Kairnt, tolong ambilkan beberapa kayu bakar di dekat sana” kata Thalmund kepada Kairnt yang masih duduk di dekat perapian padam sambil menunjuk samping kiri tenda.
“Baik Thalmund, tunggu sebentar” ucap Kairnt sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju samping kiri tenda.
Tak lama, Kairnt datang dengan membawa beberapa kayu bakar.
“Terima Kasih” ucap Thalmund sambil menata kayu bakar. Terlihat ia mengeluarkan sebuah alat untuk menyalakan api.
“Kau bersiap-siaplah, biar aku memasak makanan untuk kalian” ucap Thalmund.
“Sebenarnya, aku tinggal mengambil pedang dan tas ku saja sih dan siap untuk berangkat” ucap Kairnt.
“Baiklah, bantu aku memasak kalau begitu” ajak Thalmund.
Terlihat Kairnt dan Thalmund memasak bersama. Seringkali terlihat Kairnt membantu Thalmund memotong-motong sayuran dan daging serta mengambil air. Setelah setengah jam, makanan sudah siap dihidangkan, dan Kairnt sudah menyiapkan beberapa mangkuk dan sendok. Tercium aroma harum menyelimuti area perkemahan ini.
“Makanan siap!” teriak Thalmund. Tak lama, Hemia, Tsibil dan Larrick keluar dari tenda besar dengan membawa dan mengenakan seluruh perlengkapan serta peralatannya.
“Wah makaan!” seru Hemia dengan riang gembira.