Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #35

Pengakuan (4)

Sebuah ruangan bercahaya namun penuh dengan debu dan sarang laba-laba dengan singgasana di sebuah bidang yang lebih tinggi dibanding lantai ruangan yang menjadi pusat perhatian, ditambah lagi terdapat seseorang yang duduk di sana dan ditemani beberapa orang Froskur lainnya. Melihat para petualang yang datang memasuki ruangan, Ia pun berdiri menyambut mereka.

“Selamat datang di markas baru kami, ada keperluan apa kalian kemari?” tanya Froskur itu dengan lantang. Namun, setelah melihat Kairnt ia menjadi gusar.

“MEKA!” seru Froskur itu kehilangan ketenangannya.

“KENAPA KALIAN SELALU MENGGANGGU KAMI HA!?” lanjutnya berteriak.

Mendongak ke arah atas dan belakang. “Sepertinya kau terkenal di kalangan Froskur ya manusia besi” ucap Larrick.

Berjalan ke depan rekan-rekannya. “Apa maksudmu?!” teriak Kairnt dengan maksud bertanya.

“Jangan berlagak bodoh, tidak puaskah kalian setelah menghancurkan tempat tinggal kami!” teriak Froskur itu, semakin marah.

“Dengarlah, aku berbeda dari mereka. Aku amnesia, dan baru terbangun beberapa hari yang lalu” teriak Kairnt berusaha menjelaskan.

“Ah! Simpan bualanmu itu!”

“Teman-teman, ayo balaskan para prajurit pemberani yang telah gugur gegara ulah Meka itu! Serang!” seru instruksi Froskur untuk memulai pertarungan. Terlihat para Froskur pembawa tombak sebanyak Tiga orang  berlari menuju para petualang.

“Ingatlah, Skel Shinyshell akan mengantar kalian ke neraka!” lanjutnya berteriak.


Disisi lain, para petualang yang tidak memiliki pilihan, juga ikut mempersiapkan peralatannya. Terlihat Tsibil berjalan mendekati Kairnt.

Menyentuh punggung Kairnt. “Mage Armor” ucapnya. Terlihat di badan Kairnt sebuah armor berwarna ungu transparan menyelimutinya.

“Berhati-hatilah. Jangan mati” lanjut Tsibil.


Hemia yang melihat para Froskur bertombak menuju kearahnya, dengan cepat dia mengisi Crossbownya dengan baut panahnya dan menembak salah satu diantara mereka. Namun Froskur yang di target oleh Hemia dengan mudah menghindarinya dan lanjut berlari.


Galahad mengeluarkan Lute miliknya dan mulai memetik senarnya dengan indah disertai dengan senandung pelan yang menenangkan kepada tiga Froskur yang mendekat ke arahnya. 

“Na nanana na, na na na, nanana nananana nanana, nanana..." suara senandung Galahad yang sangat menenangkan membuat dua diantara mereka memelankan langkah mereka, terdiam, duduk dan mulai tidur. Sedangkan satu diantaranya masih tetap menghampiri para petualang dengan kebingungan.

Sampailah Froskur pembawa tombak ini di hadapan Kairnt yang berada paling depan di antara para petualang. Kairnt yang dalam posisi bertahan berusaha menerima serangan dari Froskur bertombak ini.

“Hyaat!” serunya sambil melompat dan menusuk ke arah Kairnt. ‘Tang!’ suara tombak itu beradu dengan pedang besar milik Kairnt.

“Belum selesai!” serunya sambil mencoba menampar Kairnt dengan tangan berselaputnya, namun berhasil dihindari Kairnt dengan relatif mudah.

Lihat selengkapnya