Melihat upaya Galahad membangunkan seorang Froskur bertombak yang tertidur dan di dekatnya terdapat seorang Froskur bertombak juga yang sekarat karena sengatan listrik Hemia. Kairnt mendekat ke arah Froskur bertombak yang telah sekarat itu dan mencoba menebas menggunakan pedang besarnya. Mungkinkah karena orasi Skel yang membuat para Froskur lebih semangat, namun tebasan melintang Kairnt dapat dihindarinya dengan tenaga yang tersisa.
“Aku... tidak akan... mati... semudah itu” ucapnya dengan terengah-engah setelah berhasil menghindari serangan Kairnt.
“Ughuk!” lanjut pekik Froskur bertombak itu yang selanjutnya tumbang ke tanah tak bernyawa. Ternyata ulah Larrick yang berhasil melempar pisaunya tepat di kepala Froskur itu. Kairnt yang menoleh ke belakang namun tidak melihat keberadaan Larrick, hanya mengacungkan jempolnya tinggi ke udara.
Seorang Froskur pembawa Crossbow di barisan belakang yang semula terfokus pada Larrick yang telah menghilang dari pandangan, kini berganti fokus pada manusia besi yang berdiri tegak beberapa belas meter di depannya. Terlihat ia sudah selesai mengisi baut panahnya dan mengarahkan ke Kairnt. Kairnt yang mengetahui arah proyektil panah itu, dengan tenang menangkisnya menggunakan pelindung tangan besi miliknya.
Setelah mendengar instruksi Skel, seorang Froskur pembawa tongkat terlihat sangat fokus dan mengarahkan tongkatnya ke arah Kairnt.
“Kali ini pasti tidak akan meleset! Caustic Bolt” serunya. Terlihatlah peluru cairan berwarna kuning berasal dari kepala tongkat itu melesat ke arah Kairnt. Kairnt yang melihatnya, berusaha melompat ke sisi kanan guna menghindari peluru itu, namun entah bagaimana, peluru itu juga berbelok ke arah Kairnt melompat, serasa mengikuti pergerakan Kairnt.
“Akh!” pekik Kairnt setelah menerima serangan itu. Terlihat tubuhnya mengeluarkan asap karena reaksi cairan itu menyentuh tubuh besi Kairnt.
“Kerja bagus!” seru Skel yang melihat seluruh kejadian ini.
Seorang Froskur bertombak terisa seorang diri setelah dibangunkan oleh Galahad, berusaha menyerang musuh yang berada di dekatnya, tidak lain tidak bukan adalah Galahad. Serangan kombinasi antara tusukan tombak dan tamparan tangan telah dihadirkan.
“Tang” suara ujung tombak itu yang berhasil ditangkis dengan rapier milik Galahad.
“Masih belum selesai!” seru Froskur itu yang kemudian melesatkan tamparan tangannya dengan keras.
“Ah sial!” pekik Galahad sambil memegang wajahnya yang memerah terkena tamparan yang sangat keras itu. Terlihat bulir air mata terlihat di sekitaran mata Galahad, namun tidak terjatuh.
“Kau! Bagus sekali!” teriak Skel dari sisi belakang.
“Giliranku!”