Un-Human Book. 1

P.W.Herlambang
Chapter #38

Pengakuan (7)

Hemia yang posisinya tak jauh dari Tsibil dan Galahad yang melihat Froskur bertombak yang sekarat karena serangan “kejutan” Tsibil. Hemia mengambil satu baut panah dan mengisinya ke Crossbow kesayangannya. Dengan akurasi tinggi Hemia melepaskan baut panah itu tepat ke arah kepala Froskur bertombak itu. Froskur yang sudah sekarat itupun tak sempat menghindar, kepalanya tertembus baut panah itu, terjatuh dan kematian pun tak terhindarkan.

“Bagus Hemia!” seru Tsibil.

“Bagus Nona Kacamata!” seru Galahad bersamaan dengan Tsibil.


Galahad yang kini di hadapannya hanya terdapat seorang mayat Froskur. Ia berlari berniat membantu Kairnt yang jauh disana, dalam perjalanannya ia mengeluarkan teriakan nada tinggi yang dapat difokuskan di arah tertentu, kini diarahkan ke Skel yang berada lumayan jauh di hadapan Kairnt, entah bagaimana cara Galahad memfokuskan suara ke suatu tempat, namun hal itu bisa terjadi, mereka para Bard yang tahu tentang cara ini.

Suara nada tinggi yang terpusat pada Skel itu membuatnya pusing.

“Suara apa ini?!” seru Skel yang menerima serangan berbentuk bunyi ini sambil menutup kedua telinga kecilnya itu.

“Ah pusing sekali!” lanjutnya.


Kairnt yang melihat Skel teralihkan dengan serangan Galahad, Ia berlari mendekat dengan pedang besarnya yang menggores lantai bangunan. Dengan pedang besarnya ia mencoba menebas Skel vertikal dari bawah ke atas, layaknya Uppercut.

“Jangan remehkan aku Meka brengsek!” serunya yang berhasil menghindari serangan Kairnt walaupun dengan kepala yang pusing.


Larrick yang sudah sekarat serta pusing karena tamparan tepat di kepala namun masih berhadapan dengan Froskur pembawa Crossbow kembali memulai aksinya. Dengan cepat menggunakan sisa tenaganya ia menerjang ke arah Froskur itu, terlihat debu-debu di lantai berterbangan karena langkah kaki Larrick yang begitu cepat. Ia melompat dan mendaratkan sebuah belati kirinya di mata Froskur itu dan satu belati kanannya di bagian dada.

“Huh, gigih juga kau rupanya. Bagus!” seru Larrick ketika Froskur pengguna Crossbow itu berhasil melepaskan diri dari dua tusukan belati milik Larrick, walaupun dengan mata yang pecah dan dada yang bolong. Froskur itu terlihat sudah diambang kematiannya.

“Kau... Ikut bersamaku..." ucap Froskur itu dengan sisa tenaganya sambil mengisi baut panah ke dalam Crossbownya. Dengan kondisi yang sekarat, namun ia masih dapat melepaskan tembakan tepat sasaran yang bersarang di perut sebelah kiri Larrick yang sama-sama sekarat.

“Heh... Sial” ucap Larrick lemah.


Skel berusaha menghilangkan pusingnya dengan hantaman dari tangannya sendiri ke kepala, dan entah bagaimana itu berhasil. Sekali lagi ia menendang tubuh Kairnt berpindah dan mencari tempat yang pas, lalu mencoba menembak Kairnt dengan crossbow berisi baut panahnya.

“Trang!” suara baut panah yang berhasil ditepis Kairnt menggunakan pelindung tangannya.

“Ah! Kenapa kau kuat sekali!” seru Skel kesal.


Lihat selengkapnya