Suasana mendung menyelimuti petualangan ini. Saat ini, kelima petualang telah dikepung oleh Podg yang ternyata dapat merubah dirinya menyerupai seorang manusia usia remaja dan belasan tikus raksasa yang muncul dari puing-puing dan semak-semak di area sekitar.
“Wah, sepertinya Crag tidak memberitahu kita tentang tikus yang dapat merubah wujud” ucap Larrick.
“Dan kalian cukup cerdik ya bagi seseorang yang hanya memperhatikan urusan perut” lanjutnya.
“Aku punya beberapa pertanyaan untuk kalian”
“Pertama, bagaimana kalian tahu tentang adanya si ‘Podg’ ini?”
“Kedua, bagaimana bisa kalian mengenal Crag?” tanya Podg.
“Baiklah, kami mengenal anda, Podg, dari Crag ketika kami berhasil membunuhnya”
“Sesaat sebelum kematiannya, Ia berwasiat untuk membunuh anda dan Lev agar para Viler menunjuk perpanjangan tangan selanjutnya, karena dirasa kalian tidak menjalankan tugas dengan baik sebagai penjaga ketentraman bagi para makhluk di pulau ini” jelas Larrick.
“Kalian berhasil membunuh Crag?”
“BWAHAHAHAHA! Serigala sok bijak itu semakin melemah sepertinya. Bagaimana bisa orang-orang seperti kalian berhasil membunuh makhluk yang diberkati oleh alam!” seru Podg sambil tertawa.
“Ya, mungkin nanti kau tahu sendiri bagaimana Crag bisa kalah melawan kami yang lemah ini” ucap Larrick.
Berhenti tertawa. “Haaa. Baiklah aku menantikan itu” balas Podg.
“Palingan kalian akan menjadi santapan kami, seperti manusia-manusia bodoh lainnya” lanjut Podg sambil menunjuk di bibir goa. Seraya dengan ucapan itu, awan mendung itu telah berjalan dan membiarkan sinar matahari menyinari lantai bumi. Dengan bantuan sinar matahari itu, terlihatlah beberapa tengkorak kerangka manusia dengan robekan baju berwarna putih dan merah.
“Ternyata kalian juga memburu para pemuja kultus itu ya” ucap Tsibil.
“Manusia-manusia bodoh itu mudah sekali terhasut, sama seperti kalian juga pada saat ini. Mereka mengikutiku sampai tempat ini, dan alhasil jadi makanan kami hahaha!” seru Podg.
“Jangan samakan kami dengan orang-orang bodoh itu!” seru Tsibil. Terlihat para petualang menyiapkan segala persenjataan mereka kecuali Tsibil.
Tsibil yang belum mengeluarkan Rapier miliknya, hanya sebuah bola transparan di tangan kiri, dengan tangan kanan menyentuh jubah miliknya dan berkata “Magic Armor”. Terlihat sebuah baju zirah transparan berwarna ungu menyelimuti badannya.
Podg terlihat merubah wajahnya menjadi wajah tikus dengan dua gigi besarnya. Dengan pedang kecil yang diambil dari punggungnya dia berlari mendekat ke Hemia dan melancarkan serangan kombinasi antara gigitan gigi besarnya dan pedang kecilnya.
“Cit! Cit!” seru Podg sambil melancarkan serangannya.
“Hiiiii!!!” seru Hemia sambil berusaha menangkis serangan Podg. serangan gigitan Podg berhasil dihindari, namun tebasan pedang kecil miliknya menggores lengan kirinya.
Seekor dari 14 tikus yang posisinya berada di sekitar Tsibil, dengan hebatnya mengambil ancang-ancang lalu berlari menuju Tsibil yang diakhiri dengan melompat dan menggigit tepat di leher Tsibil.
“Gah!” seru Tsibil setelah berhasil melepaskan gigitan tikus raksasa dari lehernya.