Mentari kembali menunjukkan keperkasaan di luasnya angkasa setelah perginya para awan yang sebelumnya menyelimuti. Lima petualang ini menatap satu jasad yang sama di antara lautan jasad lainnya, yaitu Podg si pemimpin Tikus Raksasa yang berada dalam wujud manusia layaknya anak remaja.
Mendongak ke atas. “Kerja bagus teman-teman” ucap Larrick.
“Kau juga, kerja bagus” balas Kairnt. Terlihat rekan-rekan lain tersenyum ambil mengangguk pelan.
“Kalau dilihat begini memang seperti anak-anak ya” ucap Galahad.
“Bagaimana perasaanmu ketika membunuhnya Larrick?” lanjut tanya Galahad.
“Hmm, bagaimana ya, memang ini pertama kalinya aku membunuh anak kecil sih, namun karena sebelumnya sempat melihat wujud aslinya, jadi biasa saja menurutku” jawab Larrick.
“Sejujurnya aku kagum sih dia memiliki kekuatan dapat merubah bentuknya. Apakah itu juga anugerah kekuatan dari para Viler?” tanya Tsibil.
“Kagum atau iri?” tanya Larrick dengan nada meledek.
“Diam” balas Tsibil dengan cepat.
“Mungkin nanti kita bisa tanyakan pada para Druid jika suatu hari bertemu” ucap Galahad.
“Ide yang bagus” balas Tsibil.
“Sepertinya kita harus menguburkan jasad ini, bagaimana menurut kalian?” tanya Galahad. Namun, sebelum pertanyaan tersebut dijawab, munculah sebuah cahaya dari jasad Podg dan membentuk sebuah makhluk berupa tikus raksasa.
“Kenapa kalian membunuhku! Huaaa!!!” seru Podg yang diakhiri dengan tangisan.
“Aku masih ingin bermain bersama saudara-saudaraku! Huaaa!” lanjutnya.
“Hei tenanglah. Alasan kami membunuhmu karena kau tidak menjalankan tugas dengan baik” ucap Larrick.
“Aku anak yang baik! Aku membunuh semua manusia yang merusak pulau ini!” teriak Podg.
“Kalian orang-orang jahat yang membunuh Kak Crag juga kan! Kalian Pembunuh! Penjahat! Perusak alam pulau ini!” lanjutnya.
“Bagaimana kau tahu kalau kami yang membunuh Crag?” tanya Kairnt.
“Aku bisa merasakan sebuah energi yang hilang ketika Kak Crag tiada, aku yakin Kak Lev juga merasakannya”
“Kali ini pun aku yakin Kak Lev kembali merasakan hal semacam itu”
“Aku dengan sengaja menunggu kalian demi membalaskan dendam Kak Crag, ku yakin Kak Lev juga, bahkan ku yakin kali ini Kak Lev akan benar-benar mempersiapkan diri menunggu kedatangan kalian!” ucap Podg dengan nada keras.
Sebelum para petualang dapat membalas ucap kemarahan Podg, tiba-tiba muncul sebuah cahaya terang layaknya Podg di belakang para petualang.
“Podg!” seru cahaya itu.
“Kak Crag!” seru Podg menyapa.
Menoleh ke belakang. “Crag?” ucap heran Hemia, disusul tolehan rekan-rekannya.