Hemia yang melihat Tsibil kini di dekatnya dan berhadapan dengan dua musuh, ia mengalungkan Crossbow miliknya dan menjulurkan serta mengarahkan telapak tangannya ke Froskur bertombak.
“Static Shock!” seru Hemia, terlihat dari telapak tangannya keluar sebuah sambaran petir dan mengenai tubuh Froskur bertombak itu, lagi-lagi kepalanya merasa sakit dan pusing karena terkena serangan ini, serangan kejut.
Galahad berusaha menyerang kembali Hagya yang berada di hadapannya dengan pedang runcing miliknya, namun berhasil dihindari dengan mudah.
Larrick yang dihadapkan dengan seekor Hagya yang sudah lemah dengan perut robek dan racun yang mengalir dalam dirinya, Ia berbaik hati untuk menghilangkan rasa sakit tersebut. Ia berlari menuju Hagya tersebut dan melancarkan serangan dengan dua belati beracun miliknya.
“Tidurlah” ucap Larrick yang berhasil menembus dada Hagya tersebut. Akibatnya, Hagya tersebut jatuh tak bernyawa. Seperti biasa, Larrick kembali menghilangkan presensi dirinya.
Giliran seekor Hagya yang sebelumnya berhasil menghindari serangan tusukan pedang runcing milik Galahad, kali ini ia melancarkan cakarannya dan berhasil menggoreskan luka di tubuh pria rupawan itu. Darah segar mengucur dari badan Galahad.
“Argh!” pekik Galahad.
Kairnt yang musuh di hadapannya telah dihabisi Larrick, menghampiri musuh terdekat lainnya yaitu seekor Hagya yang merupakan musuh abadi Galahad. Dengan sekuat tenaga Ia bergerak menghampiri dan langsung mencoba menyerang, namun karena tidak melihat keadaan tanah yang di pijaknya, Kairnt tersandung, jatuh di hadapan antara Galahad dan Hagya.
Tsibil yang dihadapkan dengan dua musuh, kembali ia menggunakan ilmu magis miliknya, dengan tangan terbuka diarahkan ke kedua musuhnya ia mengucapkan mantra secara lirih.
“Burning Hands” ucap Tsibil, muncullah jilatan api dari telapak tangannya dan membakar dua musuh di hadapannya. Seorang Froskur yang tak berdaya mati terbakar karenanya, dan seekor Hagya di hadapannya masih dapat berdiri walaupun di badannya terlihat bekas luka bakar. Hagya tersebut langsung membalas serangan Tsibil dengan menembus jilatan api tersebut dan mencakar tubuh Tsibil. Sekali lagi, Tsibil tumbang di ambang kematian.
Hemia yang melihat Tsibil tumbang lagi, ia merogoh tasnya dan meminumkan potion langsung ke dalam mulut Tsibil, dan membuat luka-luka di tubuh Tsibil menutup secara ajaib, dan setelah itu, ia melihat Tsibil mulai menangis.
Galahad kembali mencoba menusuk Hagya di hadapannya tanpa memperdulikan ada Kairnt yang terjatuh di dekatnya. Dengan cepat ia menusuk tubuh Hagya tersebut, tak kalah cepat, Hagya tersebut berusaha menghindar, sehingga serangan tersebut hanya dapat menggores tubuhnya. Tak disangka, tiba-tiba Larrick muncul di belakang Hagya tersebut dan langsung menghujam dadanya menggunakan dua belati beracun miliknya dan membunuhnya seketika.
“Hei, serius lah, bagaimana bisa kau hidup selama ini dengan bertarung seperti itu” ucap Larrick pada Galahad.
“Ah, maafkan aku, aku merasa kurang baik hari ini” balas Galahad menyadari performa buruknya.
Kairnt bangun dari jatuh, melihat musuh di hadapannya telah tiada, hanya terlihat Galahad dan Larrick yang sedang berbincang. Setelah melihat sekitar secara sekilas, ia menemukan musuh yang tersisa yaitu seekor Hagya yang terbakar tubuhnya di hadapan Tsibil dan Hemia yang terduduk di tanah. Dengan cepat ia berlari dan memenggal kepala Hagya tersebut dari belakang untuk mengakhiri pertarungan ini.