AKHIRNYA Seola menerima usul Dawon untuk menghadiri pernikahan Lee Han Gyul. Begitu tiba di aula hotel tempat pernikahan itu diselenggarakan, Seola yang datang ditemani Dawon langsung bergegas ke meja tamu untuk menyerahkan hadiah berupa uang tunai.
“Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk selalu bertemu, ya.”
Mereka berdua serentak menoleh ketika mendengar suara pria dari arah belakang.
“Oh, Kang Minhyuk-ssi. Kau juga di sini?” Dawon yang menyapa lebih dulu. Ia tampaknya tidak terlalu peduli dengan ekspresi terkejut sekaligus keberatan yang ditunjukkan Seola karena panggilannya kepada Minhyuk terdengar akrab.
Minhyuk menunjukkan kartu undangan yang sama dengan milik Seola. “Aku juga diundang. Pengantin wanitanya kebetulan teman kuliahku.” Ditutup dengan senyum manis yang membuat Dawon turut tersenyum.
“Terima kasih.” Seola mengembalikan buku tamu kepada si penerima tamu. Kemudian menggandeng lengan Dawon dan menyeretnya pergi dari hadapan Minhyuk.
“Kami duluan, Minhyuk-ssi.”
Minhyuk mengangkat satu tangannya sambil mengangguk. Ia tidak bisa menahan senyum melihat Dawon yang ditarik paksa oleh Seola bersusah payah menengok ke arahnya.
Begitu keduanya menghilang di balik pintu masuk, ia meminta buku tamu kepada si penjaga. Dan ia pun terkejut melihat nominal yang dihadiahkan Seola.
Dengan tersenyum remeh, Minhyuk mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan beberapa lembar pecahan lima puluh ribu won kepada si penerima tamu. “Tambahkan atas nama Kim Seola.”
***