(Un)natural Feeling

Yooni SRi
Chapter #9

Tipuan

KANG Minhyuk Sajang-nim memanggil...

Seola mengernyit menatap layar ponselnya yang menyala, tapi ia enggan menjawab dan terus saja berjalan menuju halte. Ponselnya berhenti berbunyi, lalu berbunyi lagi pada tiga detik berikutnya. Akhirnya Seola menyerah dan menerima panggilan itu.

“Halo?” sahutnya.

“Kim Seola-ssi?” Dahi Seola berkerut mendengar suara asing itu. Ia melihat ponselnya dan nama Kang Minhyuk yang muncul di sana. Tapi kenapa suara orang lain yang menyahut? Apa sesuatu terjadi pada laki-laki itu?

“Benar. Dengan siapa aku bicara?” tanya Seola lama kemudian.

“Aku Han. Asisten Kang Sajang.”

Langkah Seola langsung terhenti begitu mendengar namanya. Seharian ini laki-laki itu tidak terlihat di kafe. Seola ingin menanyakannya kepada Manager Cho. Barangkali saja pria itu tahu. Tapi ia urungkan lantaran gengsi. Ia tidak mau membuat Manager Cho berpikiran bahwa dirinya mengharapkan kehadiran laki-laki itu.

“Aku butuh bantuanmu, Seola-ssi.” Suara Han menyela lamunan Seola.

“Bantuan ... apa?” tanya Seola skeptis. Mendadak saja perasaannya jadi tidak enak.

“Kang Sajang sedang sakit. Dia meminta tolong padaku untuk membawamu ke rumahnya, tapi aku tidak bisa meninggalkannya sendirian.”

“A-apa?” Seola tergagap. Lalu bayangan ketika Minhyuk memayungi dirinya kemarin malam menghujam otaknya. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah sakitnya laki-laki itu karena kehujanan?

“Apa kau bisa datang sekarang? Akan kukirimkan alamatnya.”

“Maaf, Han-ssi, aku tidak bisa.” Meski khawatir, tapi Seola tidak ingin memenuhi keinginannya. Bisa saja Minhyuk hanya berpura-pura. Laki-laki itu, kan, licik.

“Dia hanya ingin melihatmu sebentar. Tolonglah.”

Seola menggigit bibir sambil menimbang-nimbang. Haruskah ia pergi memenuhi permintaan Han atau pulang ke apartemennya dan beristirahat.

“Kim Seola-ssi?”

Seola tersentak pelan. Berusaha memusatkan perhatiannya kepada Han. Setelah beberapa saat hanya berdiam diri, akhirnya ia menyahut pelan, “Baiklah, aku akan datang.”

Lihat selengkapnya