Berbicara tentang Selir itu lumrah dikalangan Raja. Seorang Raja bisa saja mempunyai banyak Selir, bahkan mungkin ada yang sampai ratusan.
Tapi berbeda dengan Raja Lee Yeol. Setelah menikah dengan Ratu Mi Young, seorang gadis pilihan keluarga kerajaan, Raja sama sekali tidak pernah mempunyai Selir. Atau bahkan berniat untuk mempunyai Selir. Raja Lee Yeol sudah berjanji pada mendiang ayahanda untuk mengabdikan diri pada kerajaan.
Bahkan tidak pernah berpikir sekalipun oleh Raja untuk jatuh cinta. Termasuk pada Ratunya.
Namun prinsip itu hanya menjadi prinsip yang tidak tahu apakah masih dijunjung oleh Lee Yeol atau tidak. Mengingat dua bulan lalu saat Raja sedang melakukan penyamaran ke tempat tinggal rakyat. Raja tidak sengaja melihat kerumunan anak-anak di bawah pohon yang rindang. Mereka sedang memperhatikan seorang perempuan dewasa satu-satunya disana. Perempuan yang lebih sering memakai gaun berwarna putih dengan sulaman bunga yang dominan berwarna biru itu selalu ada di bawah pohon setiap sore.
Di sana perempuan yang diketahui bernama Seung Jee itu selalu memainkan ajaeng. Sebuah alat musik tradisional yang berupa kecapi besar yang dimainkan dengan cara digesek.
Secara rutin Seung Jee akan menceritakan legenda-legenda yang terkenal dan legenda yang tidak banyak diketahui yang dia baca secara diam-diam dari perpustakaan sang ayah. Setelah menghabiskan waktu seharian di perpustakaan milik sang ayah. Saat sore tiba giliran Seung Jee untuk berkeliling desa, menyapa penduduk desa dan anak-anak di sana.
Pada saat itu, sangat jarang yang bisa membaca. Bahkan hanya kalangan pria bangsawan saja yang sekolah. Tapi Seung Jee diam-diam sering datang ke tempat ayahnya.
Ayahnya seorang yang sering membuat buku-buku untuk para pelajar kalangan bangsawan.