Seperti biasa selepas syuting, Angela selalu di jemput Andri, kekasihnya, di lokasi syuting untuk makan malam dan mengantarnya pulang, atau hanya sekedar hang out. Tapi saat itu mereka tak langsung pulang karena bertepatan dengan pesta ulang tahun adik Andri. Sekaligus Andri ingin memperkenalkan Angela secara resmi kepada orangtua dan seluruh keluarga besar Andri. Untuk itu Angela sudah menyiapkan diri sesempurna mungkin.
Andri merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang traveling, karena dia sangat hobi jalan – jalan. Dan akhir – akhir ini hobinya itu membawa berkah baru bagi mereka berdua. Andri juga membuat channel tv di media sosialnya yang sekarang membuatnya di gandrungi banyak follower. Walaupun terkadang Angela cemburu karena kebanyakan diantaranya adalah para perempuan yang terang – terangan mengikuti Andri karena ketampanan kekasihnya, bukan karena konten pariwisata yang diusungnya.
Walaupun begitu Angela percaya Andri sangat mencintainya, buktinya mereka sekarang ada di sini. Di sebuah rumah mewah di bilangan Jakarta selatan. Andri membukakan pintu mobil untuk Angela saat mereka tiba di pelataran parkir rumah itu. Dengan berpegangan tangan pada Andri, gadis berperawakan sintal itu turun dengan hati – hati karena high heel yang di pakainya dan gaun yang menjuntai menutupi kakinya yang panjang.
Andri menutup pintu di belakang punggung Angela dan menggandeng mesra tangan gadis itu. Dia tersenyum pada Angela dan mengerlingkan mata untuk mengajak gadis cantik bermata bulat indah itu masuk ke dalam.
"Tunggu tunggu!'' Cegahnya dengan panik. Angela melepaskan genggaman tangannya dari Andri.
"Kenapa lagi sih?!'' Tanya Andri dengan sabar.
"Do i look good honey?'' Ucap Angela sambil memandang dirinya dari ujung sepatu hingga rambut yang digerai mengembang dan ikal panjang menutupi punggung. Walaupun gaun yang ia kenakan sangat pas dan terlihat indah dengan potongan leher yang memperlihatkan bahunya yang sedikit terbuka, tetap saja membuatnya kawatir. Angela menggigit bibir dengan cemas.
Andri mendekat dan menarik pinggang Angela dalam pelukannya. Laki – laki tampan itu menahan tawanya melihat kegugupan kekasihnya.
"Honey, you are the best girl that i ever had. You're so amazing.'' Ucap laki – laki tampan itu dan mencium bibir Angela dengan lembut. Angela menepuk – nepuk dada kekasihnya agar menyudahinya.
"Kau gila! Nanti ada yang lihat! Iiiihh...!'' Bisik Angela di bibir Andri. Laki – laki tampan itu terkekeh.
"Biarin aja, toh mereka sudah tahu tentang hubungan kita dan sebentar lagi kita akan menikah.'' Jawabnya dengan senyum menawan. Sungguh senyuman yang sangat memabukkan, hingga bisa saja Angela akan membunuh siapapun perempuan yang mengaguminya. Seperti para pengikutnya itu.
Mengingat rasa cemburunya, Angela langsung merangkulkan kedua tangannya di leher Andri.
"Honey, i love you so much. Please jangan tersenyum seperti itu di depan perempuan lain! Apalagi dalam channelmu!'' Rayu Angela dengan nada cemburu yang terselip di dalamnya.
"Ooohh rupa – rupanya sayangku sedang cemburu ya? I love you too darling! Heemm... harus berapa kali aku bilang sih, you're gonna my love one.'' Jawab Andri dengan sabar dan merapatkan pelukannya pada Angela. Dan tangan Andri menjelajahi wajah ayu Angela serta merapikan rambutnya yang terurai di pelipis lembut gadis cantik itu yang membuatnya merona malu.
"Jangan membuatku ingin mencium mu lagi donk. Kau paling tahu kan, aku paling nggak bisa melihatmu merajuk seperti ini?'' Bisiknya di telinga Angela dan membuat gadis itu cekikikan karena geli.
"Ekhem...ekheeeemm...''
Angela terkesiap dan menarik tangannya dari leher kekar Andri. Andri melonggarkan pelukannya dan menoleh ke belakangnya, ke arah sumber suara. Di sana, seorang laki – laki yang terlihat lebih muda dari Andri berdiri di depan pintu, dengan gaya acuh tak acuh bersandar pada pintu yang terbuka. Dia tak kalah tampan dengan Andri, hanya saja bedanya laki – laki itu memakai kacamata yang menghiasi matanya yang bulat dan lentik. Walaupun begitu makin menambah ketampanannya yang terkesan elegan.
"Apa kalian butuh kamar?'' Tanya laki – laki itu dengan nada sinis. Angela menunduk malu dan merasakan panas menjalar di pipinya. Andri tergelak dengan kerasnya.
"Seperti biasa kau selalu sinis. Plis bro jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Happy birthday my men!'' Jawab Andri sambil berjalan menyongsong pemuda itu dan memeluknya. Pemuda itu pun membalas pelukan Andri dengan erat dan mengucapkan terima kasih.
"Oh iya perkenalkan, La dia Arlan adikku satu – satunya dan Arlan ini Angela, pacarku, calon istriku yang...''
"Yang selalu kakak ceritain setiaaap hari.'' Arlan memotong perkataan Andri dengan cepat. Andri tergelak mendengar celoteh adiknya dan kembali berjalan ke arah Angela. Ia menggandeng gadis itu dengan mesra.
"Hai aku Angela, happy birthday ya. Salam kenal ya Arlan.'' Ucap Angela tersenyum memperkenalkan diri sambil menjabat tangannya.
"Thanks, gue Arlan. Yuk masuk.'' Jawabnya singkat sambil membalas jabat tangan Angela sekedarnya dan meninggalkan mereka memasuki rumah tetap dengan wajah datarnya.
Melihat reaksi Angela yang menahan syock, Andri merangkulkan tangannya di pinggang gadis cantik itu.
"Nggak apa - apa, anaknya memang begitu, sebenarnya dia baik kok kalau sudah kenal.'' Hibur Andri sambil mengelus pipi Angela yang memerah dengan lembut. Angela mengangguk dengan enggan.
"Nggak usah takut gitu, ada aku.'' Lanjutnya sambil mengecup kening Angela. Kali ini Angela mengangguk pasrah walaupun ia berusaha melawan rasa gugup yang tiba – tiba makin mendera karena perlakuan Arlan yang jauh dari ramah. Ia jadi was – was bagaimana perlakuan dengan kedua orangtua Andri dan keluarga besarnya nanti.
"First meeting yang nggak enak banget.'' Pikir Angela sambil berjalan beriringan di sebelah kiri Andri. Angela semakin erat menggenggam tangan Andri. Andri yang merasakan kegelisahan kekasihnya, mengelus dan mengecup punggung tangan Angela dengan lembut.