Under Eighteen

Riri
Chapter #1

Prolog

Warna biru adalah warna kesukaannya, saat dia masih kecil ibu dan ayahnya selalu membelikan berbagai macam barang-barang yang indah berwarna biru.

dia suka musim panas dan musim semi. Karena saat itu kemana pun dia pergi dia akan melihat warna kesukaannya saat dia menatap ke atas langit, dan di musim itu lautan menampkan ke elokannya seperti mutiara yang berkilau saat matahari menyentuh permukaannya. dengan berbagai jenis warna biru. Sesuai dengan ke dalaman lautnya.

Tapi kemudian orang tuanya bercerai dan mereka tidak bisa membelikan benda-benda berwarna biru lagi atau membawanya dan kakaknya ke pantai karena mereka sangat sibuk bekerja. Tapi setelah itu neneknya datang, dan membawanya bersama kakaknya untuk tinggal bersamanya.

Dan dia sangat senang karena neneknya juga melakukan hal yang sama seperti yang orang tuanya lakukan. Neneknya membelikannya benda-benda berwarna biru, menata kamarnya dengan cantik, memasak makanan enak untuknya dan neneknya juga menyangi dia dan kakaknya seperti yang orang tua mereka lakukan.

Tapi sayang mereka tidak bisa menikmati musim panas di pantai untuk melihat laut karena jaraknya yang jauh, dan nenek sudah tua. Tapi kakak laki-lakinya sangat mencintainya dan akan melakukan apa saja asalkan dia bahagia.

Dan sekarang untuk pertama kali dalam hidupnya dia benci warna biru, warna yang hampir sebagian besar menghiasi kamar dan isi lemarinya.

Untuk pertama kalinya dia marah melihat warna biru, dia menyesal menyukai warna biru.

Dia menatap kearah cermin meja riasnya, pantulan wajah marah dan hancur diwajah cantiknya begitu terlihat. Dia menatap tajam ke arah pantulannya dicermin yang seolah mentertawakan nasibnya.

Dia meraih sebuah miniatur Cinderella yang terbuat dari porselen, dan melemparkannya di cermin di hadapannya. Sosok gadis dengan wajah marah dan hancur itupun pergi. Karena Cermin dimana gadis tersebut muncul telah pecah dan berhamburan di atas meja riasnya.

Pecahan kaca berhamburan dilantai tempat ia berdiri dan menggores kulit kakinya, darah segar mengalir keluar dari goresan luka tersebut.

Lihat selengkapnya