Under Eighteen

Riri
Chapter #10

Chapter 9 | Disappear |

Waktu seolah tidak berjalan dengan normal bagi setiap orang.

ketika seseorang dalam masa yang sulit, waktu berjalan sangat lambat  setiap detiknya begitu terasa menyiksa. Dan dalam hati mulai bertanya.

'Kenapa waktu berjalan dengan lambat?'

Kemudian saat seseorang dalam keadaan bahagia seolah waktu pergi begitu saja, sangat cepat sampai tidak terduga. Tiba-tiba saja semua kesenangan itu telah berakhir. Kemudian kita akan mulai bertanya.

'Kenapa waktu cepat sekali berlalu?'.

Inilah yang dirasakan Jean saat dia dan Will masuk di blok rumahnya.

"Berhenti di depan rumah yang pekarangannya penuh dengan tanaman bunga"

Kata Jean menunjuk rumah Mrs. Kennedy, seorang janda tua yang menjadi teman neneknya, yang tinggal disebelah rumah mereka.

Dan anehnya Will tidak bertanya kenapa dia tidak berhenti di depan rumahnya.

'mungkin Will tipe orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain' batin Jean.

Hati Jean begitu sedih ketika harus perpisah dengan Will, karena setelah itu dia tidak akan tahu kapan mereka akan bertemu lagi. Karena Will datang dan pergi sesuka hatinya.

Tidak tahu kalau kehadirannya begitu dinanti.

"Terima kasih untuk malam ini Will"

Kata Jean bersungguh-sungguh

Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Will, hanya seulas senyuman yang bahkan tidak menyentuh matanya. Tapi telah membuat hati Jean melambung tinggi.

"Selamat tinggal Will" kata Jean dengan perasaan sedih,

"Sampai Jumpa, bukan selamat tinggal. Jelina!"

Kali ini dia melemparkan senyum lebar kepada Jean lalu memacu motornya, dan hilang ditelan kegelapan malam.

Yang tersisa hanya wangi tubuhnya, yang menempel di pakaian Jean.

Jean berdiri mematung, menatap ujung jalan yang sepi dengan lampu remang-remang, di Mana Will lenyap bak satria kegelapan.

"Sampai jumpa, Will" kata yang sekaligus menjadi Do'a yang Dia ucapkan.

Sudah hampir lima belas menit Jean berjalan mondar mandir di depan pekarangan Mrs. Kennedy.

Mobil Jamie terparkir digarasi, dan dia tidak bisa masuk dengan baju seperti seorang wanita murahan yang dia kenakan.

Dia berpikir dengan keras mencari cara untuk bisa masuk kedalam rumah, tapi semakin lama dia berada di luar maka malam akan semakin larut. Jamie mungkin akan menuggunya di ruang tamu.

"Berpikir, berpikir, berpikir Jean!!" Katanya sambil menggigit kuku tangannya, Menatap aspal di bawah kakinya.

Dia mengangkat kepala dan ternyata Mrs. Kennedy sedang duduk diteras sambil tersenyum, melihat kebodohan yang jean lakukan.

"Sekarang aku akan dipanggil orang gila"

Lihat selengkapnya