Jean masih menatap gadis itu. Dia adalah gadis yang sama yang berjalan dengan Will kemarin malam. Apa yang dia inginkan? Jean terlalu buta dengan perasaannya sehingga lupa dengan gadis itu.
Bagaimana bisa dia menerima pernyataan cinta dari Will saat beberapa saat sebelumnya Will berjalan dengan wanita lain?.
Jean berpikir mungkin gadis itu datang untuk melabraknya karena telah berhungan dengan Will. Tapi wajah gadis itu menyiratkan sesuatu yang lain. Tidak ada kemarahan dan kebencian, hanya sikap santai yang dia tunjukan. Seolah-olah mereka adalah dua orang teman.
Dia berbalik dan mengulurkan tangan ke arah Jean "Aku Angela" ujarnya dengan senyuman. Yang sialan memukau.
Jean menyambut tangannya "Jelina"
Angela terlihat percaya diri berdiri di hadapan Jean. Hal itu membuat Jean iri karena Angela memiliki kepercayaan diri yang tinggi hal yang tidak Jean miliki.
'Oh tentu saja, bagaimana bisa dia tidak percaya diri dengan apa yang dia miliki sekarang? Yang berhasil membuat siapa saja yang menatap Angela tampak minder dengan diri mereka sendiri'
"Maaf sebelumnya Jelina. Tapi aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, jadi aku akan langsung ke intinya. Jauhi Will"
Untuk beberapa saat Jean tidak tahu bagaimana harus merespon perkataan Angela. Apakah dia bercanda atau serius mengatakannya? Mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu, mereka tidak tahu tentang satu sama lain. Hanya sebuah nama yang mereka bagi. Tapi kenapa Angela begitu lancang mengatakan hal itu.
Jean tidak berpikir kalau Angela adalah pacarnya Will melihat cara dia yang begitu santai saat berbicara dengannya. Dia pikir Angela hanya temannya Will atau mungkin mantan pacarnya. Tapi kalau Angela benar pacarnya Will maka Will benar-benar seorang bajingan brengsek yang tidak punya perasaan.
"Tidak usah berpikir untuk mengelak, karena aku melihat Will mencium kamu" ujar Angela berasumsi, melihat diamnya Jean.
Jean tidak berpikir sampai kesana. Dia tidak tahu kalau ciumannya dan Will memiliki penonton. Tapi yang jelas Angela salah menebak pikirannya.
'Jadi kenapa dia tidak marah? Kalau dia pacarnya Will seharusnya bukti itu sudah cukup untuk membuat aku ditampar, dijambak dan diteriaki jalang murahan'
"Apa hakmu berkata seperti itu padaku?" Ujar Jean dengan tenang untuk mengetahui siapa sebenarnya si Angela ini.
"Aku hanya perduli padamu Jelina, karena kau belum tahu. Lelaki seperti apa Will itu"
Jean menyilangkan tangan didadanya sebagai bentuk tantangan. "Dan kau tahu?"
Angela mengeluarkan tawa geli.
"aku sudah berpengalaman dengan tipe lelaki seperti Will, aku menasihatimu karena aku perduli. Kamu belum pernah berada dalam sebuah hubungan sebelumya, jadi. Memacari seorang bad boy bukan hal yang bagus untuk dijadikan permulaan"