Under Garden Protection

AZ Zero Studio
Chapter #4

Bibi Beruang dan Anak Bertanduk

Bibi beruang menoleh ke arahku sambil tersenyum.

"Apakah bibi boleh bertanya satu hal kepadamu?"

Aku kebingungan apa yang akan ia tanyakan sambil memiringkan kepalaku serta memasang wajah lugu dan penasaran layaknya anak kecil.

"Eh, bibi beruang mau tanya apa sama aku?"

Ia cukup kaget dan aku tak tahu apa itu.

"Oh!? Suaramu sedikit membaik rupanya. Kau sudah bisa berbicara dengan cukup jelas walau hanya meminum–itu ukuran anak seusiamu sih."

"Ta-tapi bukan itu yang mau bibi tanya haha"

Dia tampak bingung sebelum bertanya satu hal padaku.

"Begini saja. Bolehkah bibi bertanya tentang namamu?"

Tanpa ragu aku langsung menyebut nama lengkap beserta nama panggilanku.

"Nama saya Jia Katiana, bibi beruang. Tapi biasanya ayah, kakak, dan juga susu memanggil saya Jia. Oh, iya bi, pelayan di rumah juga memanggil saya Jia."

Bibi beruang memasang muka terkejut dan aku tidak tahu alasannya.

"Keluarga Katiana? Waduh harusnya aku lebih sopan bila tahu kau anaknya Mr. Dicky. Tapi ya mustahil formal untuk saat ini. Tapi bibi akan memberitahu nama bibi sendiri. Nama bibi adalah May Ginmberth. Kau bisa panggil bibi May atau May jika kau mau."

Aku menggelengkan kepala tak ingin menuruti perkataannya.

"Tidak bi. Maksud saya bibi May."

Dia tampak ragu keadaan seperti ini mustahil beramah tamah.

"Baiklah, Jia. Bibi akan menyerahkan padamu untuk memilih yang lebih nyaman denganmu."

Aku mengangguk memberikan tanggapan setuju dengan masukkan bibi May.

Bibi May berdiri dan menghampiri salah satu pohon yang berada di belakang tenda.

Aku lantas membalikkan badanku mengikuti arah bibi May yang sedang berjalan ke arah belakang tenda.

Aku pun kebingungan karena beberapa alasan seperti mengapa bibi kemudian diam saja di depan salah satu pohon. Dia mengelus-elus batang pohon tersebut.

"Mungkin dia sedang mengetahui sesuatu tentang pohon yang mungkin berguna untuk kita. Yang kuingat dari ibu dahulu, bahwa semua makhluk di alam ini diciptakan tidaklah sia-sia. Mereka memiliki fungsi dan manfaat yang telah tuhan berikan."

...

Lihat selengkapnya