Under Garden Protection

AZ Zero Studio
Chapter #5

Belajar Menjadi Bunga

Setelah melihat serta melihat apa yang sudah bibi May lakukan padaku, aku berbicara pada diriku sendiri.

"Jika aku sudah besar, aku ingin seperti dia. Seperti bunga-bunga ini juga."

"Aku akan menjadi wanita tangguh–setangguh bibi May dan menjadi indah seperti bunga-bunga yang bermekaran ini dan membuat dunia penuh dengan senyuman. Senyuman dari orang-orang yang menerima kehangatan serta... menemani mereka yang merasa sendirian dan tersiksa. Seperti diriku... mutan"

Aku melanjutkan pemikiranku dan tenggelam bersamanya.

"Tapi aku juga jadi belajar–! Belajar melihat juga menggunakannya, kesempatan dan kekuatan. Aku belajar, tumbuh menerima takdir–termasuk hal buruk yang bukan takdir, melainkan keharusan–tak boleh kalah. Di sisi lain, aku tak akan menilai buruk bahkan membunuh seperti mereka."

"Sebisa mungkin aku akan meminimalisir kerusakan, selain itu aku harus mengutamakan mana yang terbaik."

Saat aku berkutat pada diriku, Bibi May berhenti bersenandung dan membalikkan badannya. Ia memperhatikanku sesaat sebelum mengaduk air rebusan dari akar-akar bunga yang sedang direbus.

Aku dapat menilai bila ia tampak sudah selesai merebus akar-akar bunga tersebut.

Aku melihatnya dia meletakkan labu aneh itu di sebelah api unggun, dimana alasnya adalah tanah.

Bibi May lalu memasukkan sisa-sisa akar bunga ke dalam labu aneh lainnya lalu direbus, sama seperti sebelumnya.

Sejujurnya aku belum pernah masuk ke hutan dan tak tahu menahu tentang padang bunga ini juga.

Namun aku sering mendengar gosip bahwa hutan ini dipenuhi dengan monster.

Semua anak kecil seperti saya ini, tentu saja tidak ada yang berani melangkah masuk ke sini. Tapi mungkin saja saya yang pertama.

Jika bukan insiden itu, tak mungkin aku berada di sini, mencari perlindungan dan keselamatan tanpa ada persiapan sedikit pun.

Aku juga tidak pernah berkemah sepenuhnya. Aku tak punya bekal pengetahuan dan juga pengalaman untuk berada di hutan ataupun bertahan hidup di alam liar.

Aku melihat ke atas, melihat langit dengan bintang dan planet sebagai pernak-pernik menghiasi tirai hitam di langit.

"Aku tahu. Aku sangat beruntung ada bibi May dan sangat bersyukur dipertemukan dengannya."

Dengan alasan itu, mulai hari ini aku mengaguminya dan ingin menjadi dirinya. Akan tetapi dengan sebuah catatan, menjadi sebuah yang lebih baik walau mengetahui tidak ada yang sempurna di dunia ini.

...

Saat sedang asik melamun dan merenungi nasib, tak kusangka bibi May sudah ada di sampingku dan menempelkan labu aneh itu di lengan sebelah kanan saya untuk menyadarkan dari lamunanku.

"Minum ini dulu, Jia. Ini adalah herbal yang banyak manfaatnya dan salah satunya adalah mempercepat proses penyembuhan luka atau anti inflamasi atau juga anti peradangan, mudahnya membantu regenerasi kurang lebih."

Aku menerima dan memegang labu aneh dengan isian rebusan akar-akar bunga.

Aku menutup hidung karena baunya seperti... aku bisa ini seperti kotoran salah satu binatang.

Lihat selengkapnya