Under Garden Protection

AZ Zero Studio
Chapter #7

Doa di Bawah Matahari

Di tengah deburan angin sepoi-sepoi yang bercampur matahari yang semakin lama makin tinggi seperti halnya ia menaiki langit beserta campuran aroma-aroma yang menenangkan jiwa yang dihasilkan oleh bunga-bunga dan juga rumput-rumput.

"Aku penasaran apakah mereka berbicara selayaknya kami?"

Jika pun bisa, aku ingin mengucapkan 'terima kasih' padanya setiap mereka menyapa kami dengan sapaan kelopak warna-warni tiap harinya.

"Tak lupa aku akan bertanya pada kabar mereka bilamana mereka berkomunikasi seperti manusia,"

"Aku tahu betul mereka bukanlah para monster-monster itu. Aku tak mau menjadi mereka ataupun bertemu mereka kembali. Seperti yang aku katakan kemarin, aku ingin menjadi Bibi May dan para bunga ini yang dapat membuat orang melupakan dunia yang kejam sesaat, ataupun memperlihatkan dunia tak seratus persen runtuh maupun berakhir, dan juga aku ingin membuat diriku dapat memecahkan kesedihan dan tangisan banyak makhluk hidup."

Aku sedikit tertegun pada diri sendiri juga menyelami diri ini tentang apa yang aku dapat lakukan untuk itu semua.

Setelah beberapa waktu, aku mendapatkan ide paling brilian yang mana menurutku aku dapat menyampaikan dengan baik, tapi juga merasa jika ini tidaklah mudah.

"Mungkin untuk mencapai itu semua, aku ingin bernyanyi seperti kumpulan alunan nada-nada di hutan atau padang bungadi sini lebih tepatnya."

...

"Bagaimana perasaanmu dan keadaanmu pagi ini?"

Pertanyaan bibi May memecahkan lamunanku secara sesaat.

"Lebih baik, memang agak sedikit serak kurasa. Terima kasih, Bibi May. Dan lagi, tenggorokanku tak sakit atau perih lagi setelah meminum apapun itu namanya yang telah bibi buat untukku tadi malam."

Dia mengelus kepalaku dan menyisir beberapa helai rambutku.

Sambil ia memanjakanku, aku memberikannya beberapa pertanyaan yang ingin aku ketahui lainnya sejak tadi malam.

"Oh iya, bibi. Aku ingin bertanya tentang labu aneh itu. Bentuknya lebih besar dari buah labu lainnya dan belum pernah menemukan yang seperti itu. Dari yang kuperhatikan, itu tahan panas dan tidak hancur terbakar bila terkena api? Itu sungguh aneh."

Bibi May tak menduga aku akan mengamati keanehan itu karena aku hanya anak kecil.

Walaupun demikian, anak kecil tetaplah anak kecil dengan rasa penuh penasaran dan sengat eksploratif pada masanya.

Dia berdehem–dimana hal itu bertujuan memperjelas artikulasi atau ejaan saat menjelaskan nantinya–sambil mempersiapkan jawaban yang lugas dan mudah dipahami oleh anak kecil pada umumnya.

"Jadi, bibi pernah membaca dokumen atau biasa kita sebut buku yang bisa dibilang rahasia, aku tidak tahu bahwa Jia sudah mengetahui rahasia atau bukan dari orang tuamu. Bibi mungkin akan mempersingkat karena kita akan pergi–"

Aku memotong pembicaraan dirinya karena penasaran akan pergi kemana setelah ini.

"Kita akan pergi kemana, bibi?"

Lihat selengkapnya