Under Garden Protection

AZ Zero Studio
Chapter #10

Misteri Hutan Terdalam

Saat kami asik berbicara. Aku melihat bibi May berlari tergesa-gesa ke arahku. Ia seketika meraih salah satu bahuku dan menarikku.

Aku tersungkur ke belakang dan menggerutu.

“Ada apa sih bi! Kok tiba-tiba ber–!”

Aku sangat kaget bukan main ketika melihat ke depan ada bangkai monster kelinci yang seukuran manusia yang telah mati tercabik-cabik. Seperti bekas pertarungan antar. 

Giginya panjang yang mana kelinci memiliki gigi yang kecil. Mungkin gigi manusianya berubah menjadi gigi kelinci, tapi sangat runcing seperti taring. Aku melihat tulang-tulang bangkai monster kelinci itu. Selain itu, aku tidak melihat apapun seperti mata, tangan, atau anggota tubuh lain.

Aku berteriak keras ketika melihat fenomena aneh itu.

“Hiiii…Apa itu–!!! Hoek…!”

Bibi berusaha menutup mataku. Akan tetapi aku sudah muntah sejadi-jadinya sewaktu bibi mencoba melindungi penglihatanku.

“Maaf… bibi telat.”

Aku melihat ke arah lain dan mengusap bersih bibirku menggunakan baju yang sudah compang-camping. Setelah itu, bibi melepaskan tangannya dari pandanganku.

“Kita ganti arah saja. Dan sangat bau sekali di sini.”

Aku pun mengangguk dan mengikuti arahannya.

“Iya bi. Baik.”

Kemudian bibi Mau berjalan ke depan, ke arah aku melihat.

Aku pun mengambil sebuah tempat penyimpanan air dan meminum sedikit air sehabis muntah saat mulai kembali perjalanan.

Jujur, ini adalah pengalaman pertama kami menemui hal ini.

Tapi memang sudah hampir satu ringgu–satu ringgu terdiri dari lima hari karena planet ini kecil kabarnya atau publikasi ilmiah di televisi.

Setelah agak menjauh, aku memberanikan diri untuk bertanya. 

“Bibi May, terima kasih ya.”

Bibi May tersadar di tengah-tengah fokus menelusuri jalur perjalanan yang mana ditakutkan ada kejadian serupa. 

Dia menengok ke arahku sesekali sambil memperhatikan jalannya.

“Ah tidak apa, justru bibi yang harusnya minta maaf padamu. Kau jadi mengeluarkan isi perutmu–itu juga sarapan kita tadi pagi haha.:

Aku cekikikan kecil mendengarnya.

“Tapi, apa kau tidak takut? Trauma kah lihat yang tadi?”

Aku berdiam diri sebentar sambil berjalan sebelum memberikan respon.

“Sebenarnya… aku trauma melihat kejadian seperti itu walau melihat anggota tubuh, baik monster, manusia, hewan atau tumbuhan, aku sudah pernah liat…”

Lihat selengkapnya