Under Pressure

I M A W R I T E
Chapter #4

#EMPAT

KEESOKAN HARINYA AKU PERGI ke salah satu Mall yang cukup dekat dengan rumahku sepulang sekolah. Karena komentar buruk di instagram, aku menjadi merasa tidak nyaman dan terus gelisah seharian. Bagaimana bisa seseorang menyadari bahwa gaunku memang tidak semahal milik Teressa atau Jesslyn? Apakah dia pengamat pakaian atau semacamnya?

Kakiku yang berbalut sepatu kets berwarna putih setinggi mata kaki menjelajahi bangunan tiga lantai itu dengan sangat hati – hati. Ini bukan pertama kalinya aku masuk ke dalam Mall, tentu saja tidak, tapi ini adalah pertama kalinya aku masuk, berniat membeli sesuatu dengan uang yang seharusnya tidak kugunakan untuk keperluan pribadiku. Aku akhirnya nekat mengambil uang bayaran bulanan sekolah yang dititipkan Mama untukku demi membeli pakaian yang sedikit lebih ‘high class’.

Mencuri bukanlah tujuan utamaku. Aku akan segera mengganti semua uangnya setelah uang endorse di instagram cair akhir pekan ini.

Ketika aku hendak mengambil satu blus merah dengan bagian pundaknya yang terbuka, tangan seseorang menepuk pundak kananku dua kali. Aku berbalik dan menemukan guru magang sekolah kami yang baru di sana.

“Pak Mika?”

Ia tersenyum lembut, menampilkan lekukan dalam pada pipi di wajahnya yang tampak manis. Sebelum akhirnya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana bahannya yang berwarna hitam dan berkata, “Kamu sendirian?”

Aku pun menganggukkan kepala dengan sopan. “Iya. Bapak mau belanja juga?”

Lihat selengkapnya